Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Apa Itu Return on Investment (ROI) dan Cara Menghitungnya

Kompas.com - Diperbarui 03/03/2024, 20:05 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Return on Investment (ROI) adalah salah satu metode yang bisa digunakan untuk mengukur keuntungan suatu investasi.

Dengan menggunakan ROI, para investor dan pebisnis dapat mengevaluasi dan membandingkan kinerja investasi mereka. Semakin tinggi ROI, maka investasi tersebut akan semakin efisien.

Lalu, apa yang dimaksud dengan Return on Investment (ROI)? 

Baca juga: Cash Flow Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Mengaturnya

Pengertian Return on Investment (ROI)

Dikutip dari Investopedia, Return on Investment atau ROI adalah metrik keuangan yang banyak digunakan untuk mengevaluasi seberapa baik kinerja suatu investasi. 

ROI dinyatakan dalam persentase dan dihitung dengan membagi laba (atau kerugian) bersih investasi dengan biaya atau pengeluaran awal.

Dikutip dari Gramedia.com, ROI adalah rasio keuntungan dan juga kerugian dari suatu investasi yang kemudian dibandingkan dengan jumlah uang yang diinvestasikan.

Dalam pengertian lebih sederhana, ROI adalah persentase profit yang dapat diperoleh dari total jumlah aset yang diinvestasikan. Bisa dikatakan, ROI adalah cara yang cukup efektif untuk melihat efektivitas dari suatu bisnis.

Baca juga: Catat, Ini Kode Bank Jago untuk Transfer Antarbank di ATM

ROI digunakan untuk menghitung berapa dana yang diperlukan untuk investasi. Selain itu, ROI juga menghitung potensi keuangan aktual perusahaan untuk dapat membagi pendapatan ataupun laba dengan jumlah investasi yang diperoleh.

Perhitungan ROI sangat diperlukan oleh para investor. Secara tidak langsung, ROI akan menggambarkan berapa besar keuntungan yang diperoleh para investor apabila menginvestasikan modalnya ke suatu bisnis.

Cara menghitung Return on Investment (ROI) 

Return on Investment dihitung dengan membagi keuntungan yang diperoleh dari suatu investasi dengan biaya investasi tersebut.

Baca juga: Cara Tarik Tunai Saldo LinkAja Syariah di ATM BSI

Adapun rumus yang bisa digunakan untuk menghitung ROI adalah sebagai berikut:

ROI= (Pendapatan Investasi-Biaya Investasi)/Biaya Investasi x 100 persen

Sebagai contoh, perusahaan A melakukan investasi dengan nilai Rp 500 juta kepada usaha penjualan alat musik. Keuntungan dari penjualan tersebut adalah Rp 700 juta. Dengan demikian perhitungan ROI adalah sebagai berikut:

ROI = (700.000.000-500.000.000)/500.000.000 x 100 persen
= 200.000.000/500.000.000 × 100 persen
= 40 persen atau 0,4.

Maka nilai ROI investasinya adalah 40 persen.

Contoh lainnya, perusahaan B mengeluarkan dana senilai Rp 10 juta untuk mengiklankan produknya. Dari iklan itu, ada banyak respon positif dan 200 orang tertarik untuk membelinya. Perusahaan ini pun mendapatkan hasil penjualan senilai Rp 15 juta.

Jika dimasukkan ke dalam rumus, maka:

ROI = (15.000.000-10.000.000)/10.000.000 x 100 persen
= 5.000.000/10.000.000 × 100 persen
= 50 persen atau 0,5.

Dengan demikian, nilai ROI investasinya adalah 50 persen.

Return on Investment atau ROI adalah rasio keuntungan dan kerugian dari suatu investasi dibandingkan dengan jumlah uang yang diinvestasikan.Freepik Return on Investment atau ROI adalah rasio keuntungan dan kerugian dari suatu investasi dibandingkan dengan jumlah uang yang diinvestasikan.

Faktor-faktor yang memengaruhi ROI

Secara umum, ada dua faktor yang berpengaruh terhadap perhitungan ROI yaitu profit margin dan turnover operating assets. Perubahan nilai salah satu ataupun kedua faktor tersebut akan turut memberikan perubahan terhadap ROI yang dihasilkan. 

1. Profit margin

Profit margin bisa diartikan sebagai rasio antara laba bersih dengan penjualan bersih. Artinya, kedua variabel yang dihitung tidak termasuk ke dalam beban pajak atau sejenisnya.

Dengan profit margin ini akan bisa diketahui besarnya efisiensi sebuah perusahaan. Hasil dari perhitungan profit margin ini menunjukkan berapa keuntungan yang diperoleh dalam 1 rupiah penjualan.

Misalnya, nilai profit margin yaitu sebesar 25 persen, maka artinya Rp 1 penjualan mengandung 0.25 rupiah keuntungan. Oleh karena itu, semakin besar hasil perhitungan profit margin, maka akan semakin besar juga keuntungan yang diperoleh.

Baca juga: Jadi Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Andi Gani Pastikan Mundur dari Posisi Komisaris PT PP

2. Tingkat perputaran aktiva operasi (turnover operating assets)

Aktiva yang dihitung disini yaitu yang berguna untuk kegiatan operasional atau yang disebut dengan operating assets.

Misalnya bangunan, peralatan, uang. sampai aset tidak berwujud seperti hak paten. Sedangkan aset yang berupa investasi dan sejenisnya yang tidak langsung berdampak pada operasional bukan merupakan operating assets.

Menghitung tingkat perputaran aktiva operasi ini memiliki tujuan untuk melihat sejauh mana perusahaan bisa memanfaatkan berbagai macam aset yang dimilikinya.

Selain itu, penghitungan ini juga bisa membantu mempertimbangkan perkembangan usaha menuju arah yang lebih maju.

Demikian penjelasan singkat mengenai apa itu Return on Investment (ROI) dan cara menghitungnya. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com