Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menakar Pilihan Investasi Nasabah Bank Syariah

Kompas.com - 09/11/2023, 08:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengatakan, secara umum nasabah bank syariah di Indonesia lebih mengenal produk tabungan dan deposito. Namun nasabah belum akrab dengan investasi yang dikelola secara syariah.

Senior Vice President Wealth PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Asri Natanegeri menjelaskan, dua produk perbankan tersebut sangat digemari ketika pasar keuangan dalam tren suku bunga tinggi.

"Seiring dengan sempat adanya potensi penurunan suku bunga, tentunya instrumen ini menjadi tidak menarik, meskipun memang ada surprise di akhir. Intinya nasabah sudah mulai bertransisi dari produk yang DPK (dana pihak ketiga) menjadi produk investasi," kata dia dalam konferensi pers Kerja Sama Distribusi Produk Investasi Reksadan, Rabu (8/11/2023).

Baca juga: Simak Pilihan Investasi untuk Dana Pensiun

Ia menambahkan, mula-mula nasabah mulai dengan produk yang langsung seperti sukuk ritel, sukuk tabungan, atau project based sukuk (PBS).

"Jadi produk yang berbasis SBSN, surat berharga syariah negara," imbuh dia.

Namun demikian, tawaran produk tersebut memiliki relatif pembelian minimal yang tinggi untuk nasabah ritel atau nasabah yang memiliki usia di bawah 35 tahun.

Untuk itu, BSI saat ini menawarkan juga produk investasi reksadana yang dapat membuat nasabah ritel dapat memiliki investasi dengan pembelian minimum yang relatif.

Lewat kerja sama dengan Sucor AM, BSI menawarkan produk reksadana Sucorinvest Sharia Money Market Fund dan Sucorinvest Sharia Sukuk Fund.

"Proses pembelajarannya diiringi juga dengan literasi kepada para nasabah. Harapannya ketika kami melangkapi produk kita misalnya (reksadana) equity, nasabah bisa lebih siap," terang dia.

Baca juga: Emas Diprediksi Bakal Jadi Pilihan Investasi 2023


Dalam kesempatan yang sama CEO PT Sucorinvest Asset Management Jemmy Paul Wawointana mengungkapkan, nasabah perbankan pada umumnya biasanya akan mulai dari produk reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap.

Namun begitu, pihaknya tidak menutup kemungkinan akan bekerja sama untuk memasarkan produk lainnya misalnya reksadana saham.

Sebagai informasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat Indonesia memiliki 282 produk reksadana syariah sampai September 2023. Di sisi lain, jumlah reksadana konvensional telah mencapai 1.643 unit.

Adapun total dana kelolaan reksadana nasional atau nilai aktiva bersih (NAB) produk reksadana syariah mencapai Rp 43,11 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com