Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyeksi IHSG Hari Ini 29 November 2023 dan Rekomendasi Sahamnya

Kompas.com - 29/11/2023, 08:51 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan menguat pada Rabu (29/11/2023). Sebelumnya, IHSG pada penutupan Selasa (28/11/2023) berakhir di zona hijau pada level 7.041,07 atau naik 0,39 persen (27,6 poin).

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan, penguatan IHSG hari ini dinilai akan didorong oleh optimisme tidak naiknya tingkat suku bunga pada bulan Desember 2023. Di sisi lain, imbal hasil Treasury AS untuk tenor 10 tahun mengalami penurunan menjadi 4.33 persen.

“Apabila tingkat suku bunga di tahan pada pertemuan bulan Desember, maka kami yakin bahwa potensi kenaikkan pasar saham dan obligasi semakin terlihat pada penghujung tahun 2023. Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 7.000 – 7.070,” kata Maximilianus dalam analisisnya.

Baca juga: Divestasi Saham Vale Kemahalan, Stafsus Erick: Harusnya Lebih Murah

Dia mengatakan, di tengah situasi dan kondisi ketidakpastian akan potensi kenaikkan tingkat suku bunga, tentu ini merupakan harapan nomor 1 menjelang penutupan pada 2023. Pasalnya sudah 2 kali The Fed tidak jadi menaikkan tingkat suku bunga.

“Apakah The Fed masih akan menaikkan tingkat suku bunga 1 kali lagi menjelang akhir tahun atau awal tahun depan? Hal ini yang membuat pelaku pasar dan investor termasuk kita tentunya menjadi khawatir dalam membuat keputusan investasi,” kata dia.

Sementara itu, Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, apabila penutupan harian berada di atas level tersebut, maka IHSG akan membuka jalan menuju 7.128. Level support IHSG berada di 7.000, 6.966, 6900 dan 6.850, sementara level resistennya di 7.058, 7.128 dan 7.174.

Baca juga: Saham Perbankan Digital Menguat, Ini Rekomendasinya

“Akan tetapi adanya penembusan di bawah 7.000 dapat memicu pullback menuju 6.900. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bullis,” ujar ivan.

Adapun rekomendasi teknikal dari tiga perusahaan sekuritas, antara lain:

1. BinaArtha Sekuritas

AMRT rekomendasi hold, support 2.790, resistance 2.980 - 3.290, target 2.980.
ARTO rekomendasi buy on weakness, support 2.780, resistance 3.330 - 4.150, target 3.330.
ASII rekomendasi buy, support 5.475, resistance 6.000 - 6.600, target 6.000

2. WH Project

JSMR rekomendasi buy, support 4.500, resistance 4.800.?
HRUM rekomendasi buy, support 1.405, resistance 1.560.?
UNTR rekomendasi wait and see, support 22.000, resistance 24.000.?

3. Pilarmas Investindo

BRPT last price 1.010, support 995, resistance 1.040, target 1.035
TOBA last price 250, support 244, resistance 264, target 260
MDKA last price 2.390, support 2.250, resistance 2.490, target 2.470

Baca juga: 6 Saham Paling Loyo dalam Sepekan, Apa Saja?

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Modal Asing Kembali Masuk ke Indonesia, Pekan Ini Tembus Rp 4,04 Triliun

Modal Asing Kembali Masuk ke Indonesia, Pekan Ini Tembus Rp 4,04 Triliun

Whats New
Sedang Cari Kerja? Ini 10 Hal yang Boleh dan Tak Boleh Ada di Profil LinkedIn

Sedang Cari Kerja? Ini 10 Hal yang Boleh dan Tak Boleh Ada di Profil LinkedIn

Work Smart
Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Whats New
BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Whats New
Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Whats New
Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Whats New
Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Whats New
Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Whats New
Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Whats New
Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Whats New
BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

Whats New
[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com