Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BTN Bakal Luncurkan PayLater dengan Bunga Murah, Kapan?

Kompas.com - 04/12/2023, 09:00 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) berencana meluncurkan fitur PayLater yang diperuntukkan bagi nasabah eksisting Kredit Pemilikan Rumah atau KPR.

Rencananya, fitur PayLater ini akan mulai diluncurkan pada awal tahun 2024 mendatang.

“Kita masih pengembangan, sebentar lagi tahap piloting, di kuartal I 2024 kita akan luncurkan PayLater BTN,” kata Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu dalam Public Expose Live pekan lalu.

Baca juga: Resolusi Keuangan 2024, Anak Muda Harus Bayar Utang Pinjol dan Paylater

Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu. KOMPAS.com/Isna Rifka Sri Rahayu Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu.

Nixon mengungkapkan, peluncuran fitur PayLater merupakan upaya memberikan layanan kepada nasabah dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan banyak PayLater yang ada saat ini.

“Ini adalah upaya untuk memberikan layanan kepada nasabah kami dengan harga yang jauh lebih murah di bandingkan PayLater yang diterbitkan oleh lembaga lain,” jelas Nixon.

“Kita melihat nasabah kami memiliki kebutuhan, saat ini kita punya 5 juta customer dan di tahun kelima mereka biasanya membutuhkan uang untuk renovasi rumah, kalau mereka akses ke lembaga lain tentu bunganya sangat tinggi dan syaratnya sulit,” tambahnya.

Dia mengatakan PayLater ini berkaitan dengan KPR BTN. Sistemnya juga berbeda dari kebanyakan, dimana PayLater bukan by aplikasi tapi ditawarkan untuk nasabah KPR BTN.

Baca juga: Masih Terbatas, Paylater Jenius Belum Berencana Perluas Layanan

“Kita tawarkan kepada nasabah eksisting. Ini akan kita coba pilot (project)nya, dan mudah-mudahan bisa cair satu sampai dua hari. Begitu approve langsung kita kreditkan ke rekening PayLater, modelnya seperti credit card online,” tambah Nixon.

Nixon berharap dengan bunga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan kompetitor, dapat menjadi pilihan atau alternatif nasabah untuk mendapatakan pendanaan.

 

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com