Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkuat Bisnis di Indonesia dan Australia, Anak Usaha DOID Bakal Terbitkan Obligasi

Kompas.com - 05/12/2023, 18:45 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan jasa pertambangan PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), anak usaha Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), bakal menawarkan Obligasi I Tahun 2023 dengan nilai sebanyak-banyaknya sebesar Rp 1,5 triliun.

Masa penawaran awal dimulai pada hari Senin (4/12/2023) kemarin dan akan berakhir pada Jumat (8/12/2023).

Langkah BUMA di pasar obligasi Indonesia ini sekaligus juga memperkuat kredibiltas perseroan sebagai perusahaan jasa pertambangan terkemuka di Indonesia dan Australia.

Baca juga: Biayai Infrastruktur Berkelanjutan, IIF Terbitkan Obligasi Rp 500 Miliar

Ilustrasi saham, indeks saham, bursa saham. SHUTTERSTOCK/FEYLITE Ilustrasi saham, indeks saham, bursa saham.

Indra Kanoena, Presiden Direktur BUMA, mengatakan penawaran Umum Obligasi I BUMA Tahun 2023 merupakan wujud komitmen untuk terus memberikan nilai tambah jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan.

"Kami percaya bahwa penerbitan obligasi ini akan memperkuat kepercayaan investor dari dalam negeri untuk mendukung industri pertambangan yang berkelanjutan," ujar Indra dalam keterangan tertulis, Selasa (5/12/2023).

Penempatan dana obligasi ini direncanakan untuk mendorong pertumbuhan BUMA, termasuk peningkatan modal untuk pengembangan bisnis serta penguatan strategi efisiensi operasional yang berkesinambungan.

Penawaran Umum Obligasi I BUMA Tahun 2023 terdiri dari tiga seri. Pertama, seri A dengan jangka waktu 370 hari kalender, kemudian seri B dengan jangka waktu tiga tahun, dan seri C lima tahun.

Baca juga: Keungguan Platform Transaksi Obligasi dan Sukuk BEI

Dalam aksi korporasi ini, BUMA menunjuk PT Mandiri Sekuritas dan PT Sucor Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi.

Silfanny Bahar, Direktur BUMA, mengatakan, perseroan memiliki rekam jejak yang terbukti andal dalam mengelola arus kas perusahaan secara tangguh.

"Fokus kami ke depan adalah terus meningkatkan arus kas dari klien-klien Indonesia dan Australia, mengelola biaya dengan memanfaatkan teknologi inovatif, serta melakukan ekpansi bisnis sesuai strategi yang telah kami tetapkan," ungkap Silfanny.

"Kami berkomitmen untuk menjaga manajemen keuangan yang solid, terutama dalam mempertahankan metrik kredit yang kuat, serta memperkuat posisi kami yang dominan di sektor pertambangan, baik di Indonesia maupun di Australia," imbuh dia.

Baca juga: Nilai Transaksi Obligasi dan Sukuk Lewat SPPA Tembus Rp 74,1 Triliun

Hingga September 2023, BUMA membukukan pendapatan sebesar 1,363 miliar dollar AS dengan EBITDA sebesar 308 juta dollar AS. Adapun laba bersih BUMA mencapai 30 juta dollar AS.

"Penawaran Umum Obligasi I BUMA Tahun 2023 semakin memperluas diversifikasi strategi pembiayaan kami yang saat ini terdiri dari Obligasi, Pinjaman Bank Konvensional dan Syariah, serta skema pembiayaan Leasing, yang semuanya dalam mata uang dollar AS. Langkah strategis ini mengukuhkan komitmen kami terhadap transparansi, akuntabilitas, serta pelibatan komunitas investasi di pasar kami," jelas Indra.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com