Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nilai Transaksi Obligasi dan Sukuk Lewat SPPA Tembus Rp 74,1 Triliun

Kompas.com - 10/10/2023, 11:52 WIB
Rully R. Ramli,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan, minat investor untuk melakukan transaksi perdagangan efek bersifat utang dan/atau sukuk (EBUS) di pasar sekunder melalui Sistem Penyelenggara Pasar Alternatif (SPPA) cukup tinggi. 

Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan, per September 2023, terdapat 32 pengguna jasa SPPA yang terdiri dari 19 bank, 12 sekuritas, serta 1 money broker.

Adapun nilai transaksi per akhir September 2023 mencapai Rp 74,1 triliun (year to date) dengan frekuensi transaksi melebihi 7.300 kali (year to date).

Baca juga: Benarkah Investasi Obligasi Lebih Cocok untuk Orang Kaya Saja?

 

Ilustrasi investasi. Ilustrasi investasi(Dok. SHUTTERSTOCK/LOOKERSTUDIO) Ilustrasi investasi.

Jeffrey menyebutkan, nilai transaksi ini diproyeksikan akan terus meningkat hingga akhir tahun dengan diharapkan dapat mencapai nilai Rp 125 triliun.

"Data tersebut membuktikan permintaan yang semakin tinggi pada perdagangan melalui SPPA," kata dia, dalam keterangannya, Selasa (10/10/2023).

Lebih lanjut Jeffrey menjelaskan, pada prinsipnya SPPA dapat memperdagangkan efek bersifat utang dan sukuk yang telah melalui penawaran umum, surat berharga negara dan/atau EBUS lain yang ditetapkan oleh OJK.

Mekanisme perdagangan EBUS melalui SPPA dapat dilakukan dengan mekanisme Kuotasi/Central Limit Order Book (CLOB), Request For Quotation (RFQ) dan Negosiasi antar pihak/Request For Order (RFO).

Baca juga: Nasabah Prioritas Perbankan Gemar Investasi di Obligasi dan Reksa Dana

"Sejak diimplementasikan sampai dengan sekarang, SPPA terus mengembangkan perannya dalam ekosistem perdagangan surat utang di Indonesia," katanya.

BEI, menurut dia, berkomitmen untuk terus mengembangkan SPPA sehingga dapat memerankan peranan penting dalam ekosistem perdagangan obligasi alias surat utang di Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cadangan Devisa Merosot, Bos BI: Enggak Usah Insecure..

Cadangan Devisa Merosot, Bos BI: Enggak Usah Insecure..

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha TaniFund, Ini Alasannya

OJK Cabut Izin Usaha TaniFund, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Logistik Pertambangan MAHA Bakal Tebar Dividen, Simak Besarannya

Emiten Logistik Pertambangan MAHA Bakal Tebar Dividen, Simak Besarannya

Whats New
Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com