Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mana Lebih Menarik, Obligasi Pemerintah atau Korporasi?

Kompas.com - 27/06/2023, 19:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW) memberikan beberapa tips untuk meminimalkan kerugian dalam kondisi pasar yang cukup fluktuatif saat ini. Tips ini berupa pemilihan instrumen investasi obligasi.

Ekonom Bahana TCW Emil Muhamad mengatakan, valuasi saham di pasar domestik saat ini terbilang cukup murah.

Namun pergerakan indeks kurang bergairah karena pasar masih menanti katalis positif yang bisa menggenjot indeks.

Sebaliknya, valuasi obligasi sudah mahal karena sejak awal tahun obligasi cukup diminati investor dan rally di pasar obligasi masih berlangsung.

Ia mencontohkan, misalnya indeks IBPA Government Bond Index telah mencatatkan kinerja sebesar 6,41 persen sejak awal tahun hingga 23 Juni 2023.

"Model kami mengindikasikan bond yield saat ini berada di level 2 standar deviasi valuasi mahal," papar dia dalam keterangan resmi, Selasa (27/6/2023).

Baca juga: Daftar 10 Saham Paling Boncos dan Cuan Pekan Ini

Ia menyarankan, investor untuk masuk ke reksa dana obligasi dengan durasi rendah atau reksa dana pasar uang sembari menunggu momentum pasar membaik.

Dalam hal mengoleksi obligasi, anak usaha IFG ini, lebih menyarankan untuk mengoleksi obligasi pemerintah dibanding obligasi korporasi.

Itu mengingat selisih yield obligasi pemerintah dengan obligasi korporasi cukup tipis, sehingga nilai tambah yang ditawarkan, bila dibandingkan dengan risikonya menjadi kurang optimal.

"Bandingkan saja, selisih yield obligasi corporate bonds rating AAA tenor 3 tahun dengan INDOGB pada tenor yang sama kini mencapai 78 bps, lebih rendah dibandingkan ratarata selama 10 tahun terakhir yang mencapai 137 bps," terang dia.

Baca juga: Menilik Peluang Investasi Obligasi

 


Namun begitu, Emil bilang, bukan berarti obligasi korporasi tidak prospektif.

Pasalnya, saat perekonomian secara makro sedang dalam tahap ekspansif, seperti yang dialami Indonesia saat ini, umumnya korporasi juga akan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) yang besar.

Capex akan digunakan untuk membangun pabrik atau meningkatkan kapasitas produksi melalui pembelian mesin-mesin baru.

Jadi saat ini, menjadi waktu yang pas untuk memilah obligasi korporasi yang prospektif dan aman.

Sedangkan bagi investor yang masih berminat untuk masuk ke pasar saham, dalam tahun politik saat ini, Bahana TCW merekomendasikan untuk memilih saham sektor konsumsi, telekomunikasi, media, dan perbankan.

"Keempat sektor tersebut merupakan sektor berorientasi domestik yang diperkirakan akan tetap tangguh di tengah-tengah perlambatan ekonomi yang terjadi secara global maupun domestik," tandas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com