Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG "Merah" Pagi Ini, Rupiah Melaju

Kompas.com - 06/12/2023, 09:29 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (6/12/2023). Hal ini berbeda dengan kurs rupiah yang menguat pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI pukul 09.08 WIB, IHSG berada pada level 7.093,56 atau turun 0,1 persen (7,2 poin) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.100,85.

Sebanyak 191 saham melaju di zona hijau dan 177 saham di zona merah. Sedangkan 223 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 928,7 miliar dengan volume 1,8 miliar saham.

Baca juga: Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham Hari Ini 6 Desember 2023

Founder WH Project William Hartanto mengatakan, intraday gap bukanlah kondisi yang bagus (dalam tren yang menguat). hal ini berarti tren yang terjadi adalah “pemaksaan” untuk menjaga suatu level sehingga terlihat aman.

“Kondisi seperti ini memungkinkan IHSG dibuka melemah karena menutup gap tersebut,” kata William dalam analisisnya.

Bursa Asia pada awal perdagangan bergerak mixed. Indeks Nikkei naik 1,6 persen (542,3 poin) pada level 33.318,1, dan Hang Seng Hong Kong bertambah 0,39 persen (63,5 poin) ke posisi 16.391,43. Sementara itu, Shanghai Komposit berada di level 2.968,55 atau terkoreksi 0,13 persen (3,7 poin), dan Strait Times melemah 0,06 persen (1,9 poin) pada posisi 3.075,21.

Baca juga: Anjlok Tajam, Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 3 Desember 2023

Kurs Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir data Bloomberg pukul 09.07 WIB, rupiah berada pada level Rp 15.503 per dollar AS, atau naik 2 poin (0,01 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.505 per dollar AS.

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, hari ini rupiah berpeluang mengalami penguatan. Pelaku pasar masih mempertimbangkan data-data terbaru ekonomi AS yang dirilis pekan ini.

Semalam data jumlah lowongan pekerjaan AS bulan Oktober dirilis lebih rendah dari bulan sebelumnya, tapi data PMI sektor jasa mengalami pertumbuhan. Pekan ini data tenaga kerja AS yang mulai dirilis Rabu malam hingga Jumat malam bisa menjadi penggerak rupiah terhadap dollar AS ke depan.

Baca juga: Harga Bitcoin Tembus Rp 651 Juta, Tertinggi sejak Mei 2022

“Rupiah masih berpeluang menguat hari ini meskipun sempat tertekan kemarin terhadap dollar AS. Potensi penguatan ke arah Rp 15.450 per dollar AS, sementara resisten di sekitar Rp 15.550 per dollar AS hari ini,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS juga masih mempengaruhi pergerakan dollar AS. Tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS khususnya tenor 10 tahun mengalami penurunan ke area 4,18 persen, sebelumnya di kisaran 4,2-4,3 persen.

Baca juga: Daftar UMP dan UMK 2024 di Provinsi Kalimantan Timur

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com