Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menghitung Pendapatan Per Kapita dan Contohnya

Kompas.com - 10/12/2023, 20:14 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Cara menghitung pendapatan per kapita bisa dibilang cukup mudah. Rumus mencari pendapatan per kapita adalah pendapatan nasional dibagi dengan jumlah penduduk.

Mengutip Investopedia, pendapatan per kapita adalah ukuran jumlah uang yang diperoleh per orang di suatu negara atau wilayah geografis.

Pendapatan per kapita digunakan untuk menentukan rata-rata pendapatan per orang di suatu daerah dan untuk mengevaluasi standar hidup dan kualitas hidup penduduk.

Cara menghitung pendapatan per kapita

Cara menghitung pendapatan per kapita adalah dengan membagi total pendapatan suatu wilayah atau negara dengan jumlah penduduknya. Berikut rumus mencari pendapatan per kapita:

Pendapatan per kapita = Total pendapatan nasional / jumlah penduduk

Baca juga: Peningkatan Pendapatan Per Kapita Dapat Diusahakan dengan Cara Apa?

Langkah pertama dalam perhitungan pendapatan per kapita, dapatkan dulu data total pendapatan suatu wilayah atau negara. Ini bisa termasuk pendapatan nasional bruto (PNB), pendapatan nasional neto (PNN), atau pendapatan nasional kasar (PNK).

Lalu gunakan rumus di atas. Misalnya, sebuah negara bernama Majapahit mencatatkan total pendapatan nasional PDB sebesar Rp 100 triliun, sementara jumlah penduduknya sebanyak 1 juta. Lalu berapa pendapatan per kapitanya:

Pendapatan per kapita Majapahit = 100.000.000.000.000 / 1.000.000
  = Rp 100.000.000

Jadi pendapatan per kapita negara Majapahit adalah Rp 100 juta.

Pendapatan per kapita memberikan gambaran umum tentang tingkat kemakmuran suatu populasi.

Namun, perlu diingat bahwa nilai ini mungkin tidak mencerminkan distribusi pendapatan yang sebenarnya di dalam populasi, karena dapat terjadi ketidaksetaraan dalam pembagian pendapatan.

Baca juga: Faktor Apa yang Menyebabkan Pendapatan Per Kapita Penduduk Brunai Tinggi?

Oleh karena itu, selain menghitung pendapatan per kapita, analisis distribusi pendapatan juga penting untuk mendapatkan pemahaman yang lebih lengkap tentang kesejahteraan ekonomi suatu wilayah atau negara.

Pendapatan per kapita menghitung setiap laki-laki, perempuan, dan anak-anak, bahkan bayi yang baru lahir, sebagai anggota populasi.

Hal ini berbeda dengan pengukuran umum lainnya mengenai kemakmuran suatu daerah, seperti pendapatan rumah tangga, yang menghitung seluruh orang yang tinggal dalam satu atap sebagai satu rumah tangga, dan pendapatan keluarga, yang menghitung keluarga yang memiliki hubungan kekerabatan sejak lahir, menikah, atau diadopsi.

Mengenal pendapatan nasional

Pendapatan nasional adalah total nilai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga suatu negara dalam suatu periode waktu tertentu. Ada beberapa cara untuk mengukur pendapatan nasional.

Baca juga: Pengertian Pendapatan Per Kapita, Kegunaan, dan Rumusnya

Setidaknuya ada 3 metode menghitung pendapatan nasional, yakni melalui PDB, PNB, dan PNN.

1. Produk Domestik Bruto (PDB)

PDB adalah nilai pasar dari semua barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu negara selama suatu periode waktu, biasanya satu tahun.

PDB dapat diukur dalam tiga cara menjumlahkan dengan nilai produksi, nilai pengeluaran, atau nilai pendapatan. PDB mengukur produksi di dalam batas geografis suatu negara, tanpa memandang kewarganegaraan produsen.

Rumus PDB = C + I + G + (X - M)

  • C = belanja konsumen
  • I = investasi
  • G = pengeluaran pemerintah
  • X = ekspor
  • M = impor

2. Pendapatan Nasional Bruto (PNB)

PNB adalah nilai total pendapatan yang diterima oleh warga suatu negara selama suatu periode waktu, termasuk pendapatan dari luar negeri. PNB mencakup pendapatan dalam negeri dan pendapatan dari investasi asing.

Rumus PNB = PDB + Pendapatan bersih dari luar negeri

3. Produk Nasional Neto (PNN)

PNN adalah PNB dikurangi dengan amortisasi atau penyusutan modal fisik. Ini mencerminkan jumlah pendapatan yang sebenarnya tersedia untuk digunakan oleh masyarakat.

Rumus PNN = PNB - Amortisasi modal fisik

Pendapatan nasional memberikan gambaran tentang kesejahteraan ekonomi suatu negara, dan pertumbuhan pendapatan nasional sering dianggap sebagai indikator kemajuan ekonomi.

Namun, seperti yang disebutkan sebelumnya, penting juga untuk memperhatikan distribusi pendapatan untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang keadilan ekonomi.

Cara menghitung pendapatan per kapita cukup simpel. Perhitungan pendapatan per kapita Anda bisa membagi PDB dengan populasi penduduk.KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Cara menghitung pendapatan per kapita cukup simpel. Perhitungan pendapatan per kapita Anda bisa membagi PDB dengan populasi penduduk.

Jadi cara menghitung pendapatan per kapita cukup mudah bukan. Untuk rumus mencari pendapatan per kapita yakni dengan PDB dibagi jumlah penduduk.

Baca juga: 11 Indikator Keberhasilan Pembangunan Ekonomi

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Whats New
Telat Bayar Tagihan Listrik Bisa Kena Denda, Berapa Biayanya?

Telat Bayar Tagihan Listrik Bisa Kena Denda, Berapa Biayanya?

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 20 Mei 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

Harga Bahan Pokok Senin 20 Mei 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Simak, Ini Cara Cek Lolos Tidaknya Seleksi Prakerja 2024

Simak, Ini Cara Cek Lolos Tidaknya Seleksi Prakerja 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com