Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Hikmah, Mantan Guru Honorer Bangun Bisnis Tas "Heylook"

Kompas.com - 25/12/2023, 07:33 WIB
Elsa Catriana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berani keluar dari zona nyaman dan siap dengan berbagai tantangan menjadi kunci keberhasilan seseorang dalam membangun bisnis

Hal inilah yang dirasakan oleh Hikmah Sukmawati, salah satu pendiri Heylook, jenama lokal yang memproduksi tas laptop

Hikmah bercerita, ide awal memulai produksi tas laptop adalah dari keresahannya yang selama dia bekerja tidak memiliki tas laptop yang sesuai dengan keinginannya. 

Baca juga: Pentingnya Asuransi untuk Pelaku Bisnis Pariwisata

Ilustrasi tas laptop. SHUTTERSTOCK/RAWPIXEL.COM Ilustrasi tas laptop.

Sebagai guru honorer dia selalu membawa banyak barang, mulai dari laptop, buku, hingga peralatan alat tulis lainnya. Namun demikian, Sukma kesulitan memiliki tas yang berkulitas baik dengan harga murah. 

Hingga di suatu hari, dia bertemu dengan salah satu konveksi di daerah tempat dia tingggal yang mengajak dia bekerjasama dengan tawaran membuat brand sendiri atas namanya. 

“Diajak kerjasama sama konveksi di daerah tinggal ku, dia ngomong, "daripada susah nyari tas lain gimana saya buatkan tas pakai atas nama brand kamu." Itu tawarannya sama aku. Nah, aku mau lah,” ujarnya saat berbincang bersma Kompas.com belum lama ini. 

Dari ketertarikannya itu, Hikmah mulai mencoba menjajakan tas laptop kepada orang tua siswa. 

 

Baca juga: Meninggalkan Pelanggan Setia demi Keberlanjutan Bisnis

Gayung bersambut, dia memiliki pasar yang begitu luas dan memantapkan diri membuka usaha Heylook tepat pada kurang lebih 7 tahun yang lalu. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Whats New
Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Spend Smart
Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Whats New
Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com