Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos BEI Beberkan Dampak Pemilu ke Pasar Saham Indonesia

Kompas.com - 29/12/2023, 14:30 WIB
Rully R. Ramli,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gelaran pemilihan umum presiden dan legislatif 2024 akan menjadi salah satu sentimen utama pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada tahun depan.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman mengatakan, jika melihat data historis pada tahun terjadinya pemilu, IHSG justru bergerak menguat.

Berdasarkan data BEI, pada periode 2009 sampai 2010, IHSG menguat 86,98 persen, kemudian pada periode 2014 hingga 2015, indeks saham menguat 22,29 persen, dan pada periode 2019 sampai 2020 IHSG menguat tipis 1,70 persen.

Baca juga: Awal Perdagangan, IHSG Bergerak di Zona Merah

Ilustrasi saham, indeks saham, bursa saham. SHUTTERSTOCK/FEYLITE Ilustrasi saham, indeks saham, bursa saham.

"Bursa kita telah menghadapi berbagai macam fluktuasi di harian, namun kita bisa lihat dengan jangka waktu yang lebih panjang, lebih dari 5 tahun, trennya positif," ujar Iman, dalam konferensi pers, di Jakarta, Jumat (29/12/2023).

Selain itu, kapitalisasi pasar juga tercatat terus tumbuh pada periode pemilu, di mana pada 2004 tumbuh 47,70 persen, pada 2009 melesat 87,59 persen, pada 2014 naik 23,92 persen, dan pada 2019 naik tipis 3,44 persen.

Optimisme investor terhadap pasar modal nasional pada periode pemilu juga tercermin dari transaksi investor asing yang selalu mencatat net buy, di mana pada 2004 nilainya Rp 12,11 triliun, pada 2009 nilainya Rp 13,29 triliun, pada 2014 nilainya Rp 42,60 triliun, dan pada 2019 nilainya Rp 49,20 triliun.

"Memang sampai dengan hari ini kita net sell sekitar Rp 7 triliun, masih ada. Masih negatif. Tapi secara total, dengan obligasi kita tumbuh lebih dari Rp 60 triliun," tutur Iman.

Baca juga: Bagaimana Pergerakan IHSG Setelah BI Tahan Suku Bunga? Ini Rekomendasi Sahamnya

Dengan melihat data historis tersebut, Iman berharap, kinerja IHSG akan tetap positif pada tahun depan, utamanya ditopang oleh emiten yang berasal dari sektor konsumsi, komunikasi, hingga perbankan.

"Karena peningkatan konsumsi yang didorong oleh pengeluaran tadi ada dari para capres, maupun calon anggota DPR maupun MPR kita," ucap Iman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

Whats New
Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Pengusaha: Pabrik Ada di Daerah dengan UMK Tinggi..

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Pengusaha: Pabrik Ada di Daerah dengan UMK Tinggi..

Whats New
OJK Sebut Perbankan Masih Optimistis Cetak Pertumbuhan Kredit 'Double Digit'

OJK Sebut Perbankan Masih Optimistis Cetak Pertumbuhan Kredit "Double Digit"

Whats New
9 Tips untuk Menjadi Kandidat yang Disukai dalam Wawancara Kerja

9 Tips untuk Menjadi Kandidat yang Disukai dalam Wawancara Kerja

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com