Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Menghadapi Ketidakpastian dengan Mengambil Risiko Terukur

Kompas.com - 10/01/2024, 09:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Frangky Selamat, Tommy Setiawan Ruslim, Clarissa Linadi, dan Raymond Win Sartha*

PENGALAMAN adalah guru yang paling berharga dan mahal harganya. Krisis karena pandemi Covid-19 pada 2020-2022, telah memberikan pembelajaran yang baik kepada pebisnis mengenai bagaimana menghadapi situasi penuh ketidakpastian.

Namun tidak berhenti sampai di situ. Ketidakpastian juga menyelimuti pada 2024, di tengah dinamika politik dan ekonomi yang terus bergerak naik dan turun.

Bagi pebisnis termasuk pemilik UKM, di bawah kondisi ketidakpastian adalah sulit untuk mengambil keputusan.

Jika menggunakan pendekatan konvensional, pengambilan keputusan dilakukan dengan menganalisis alternatif tindakan dan memilih opsi dengan pengembalian tertinggi. Hal itu tidak memungkinkan dalam situasi yang jauh dari normal apalagi ideal.

Di antara banyak tindakan yang dapat dilakukan, tindakan affordable loss (kerugian yang terjangkau) menjadi opsi yang diambil oleh pemilik UKM saat ini.

Perilaku affordable loss memberikan gambaran bahwa memperhatikan kerugian dari investasi kewirausahaan daripada memprediksi keuntungan finansial di masa depan, adalah kondisi yang lebih dapat diandalkan karena informasi mengenai hal tersebut lebih mudah diperoleh.

Prediksi keuntungan di masa depan yang lebih banyak dipengaruhi oleh situasi penuh ketidakpastian sering kali memaksa wirausaha mengubah rencana.

Investasi dalam batas kemampuan seseorang adalah pilihan yang lebih disukai di kalangan wirausaha karena informasi tentang kerugian investasi mudah diakses.

Selain itu, informasi ini berada dalam kendali pebisnis. Sebaliknya, informasi tentang keuntungan dari investasi kewirausahaan bersifat tidak pasti, tidak dapat diandalkan, dan di luar kendali wirausaha (Dew dkk, 2009).

Oleh karena itu, affordable loss sejalan dengan logika bahwa wirausaha yang efektif berusaha untuk memengaruhi atau menciptakan masa depan daripada memprediksinya (Sarasvathy dan Dew 2003).

Perilaku "affordable loss" pemilik UKM

Penelitian mengenai perilaku affordable loss di kalangan pemilik UKM yang diwarnai dengan persepsi ketidakpastian memberikan gambaran yang cukup mengejutkan, sekaligus memberikan harapan (Selamat dkk, 2023).

Perilaku affordable loss digambarkan dalam tiga aspek. Pertama, kehati-hatian untuk tidak menggunakan lebih banyak sumber daya daripada yang dapat ditanggung untuk kerugian.

Pemilik UKM menggunakan sumber daya secukupnya, yang sewaktu-waktu dapat “hilang”, tetapi sudah diantisipasi, sehingga tetap dapat bertahan jika kondisi terburuk terjadi.

Kedua, kehati-hatian untuk tidak mempertaruhkan lebih banyak uang daripada yang direlakan “hilang” dari usaha yang dijalankan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com