Bank tersebut mengatakan bahwa reorganisasi kemungkinan akan menelan biaya sebesar 1 miliar dollar AS pada tahun ini saja, di atas 800 juta dollar AS pada kuartal terakhir. Hal ini diharapkan dapat menghemat 2,5 miliar dollar AS dalam jangka menengah.
Citi adalah salah satu dari lima bank terbesar di AS. Citi mendapat tekanan dari investor untuk meningkatkan kinerjanya.
Baca juga: UOB Akuisisi Bisnis Konsumer Citigroup di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam
Laba Citigroup berada di bawah perbankan besar AS lainnya dan pada tahun-tahun sebelumnya perusahaan ini menghadapi masalah regulasi, termasuk denda terkait pengendalian pencucian uang.
Citi mengatakan kerugian pada kuartal terakhir ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti devaluasi peso Argentina dan biaya khusus yang dikenakan pemerintah pada bank-bank AS untuk menopang dana simpanannya setelah beberapa kegagalan tahun lalu.
Selama setahun penuh, pendapatan naik 4 persen dari tahun 2022 menjadi 78,5 miliar dollar AS, tetapi laba turun 38 persen menjadi 9,2 miliar dollar AS.
Sebagai perbandingan, rival Citi, Wells Fargo, melaporkan pertumbuhan laba 11 persen tahun lalu menjadi 82,5 miliar dollar AS, dan laba melonjak sekitar 40 persen.
Baca juga: Tutup Bisnis Perbankan Ritel, Ini Nasib Nasabah dan Karyawan Citigroup
Adapun JP Morgan, melaporkan pendapatan meningkat 23 persen menjadi lebih dari 158 miliar dollar AS, sementara laba melonjak sekitar 30 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.