Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iseng Racik Resep Leluhur "Jamu Akar Jawi", Ummi Salamah Kini Raup Cuan Rp 20 Juta Sebulan

Kompas.com - 15/01/2024, 17:09 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Hambatan dan tantangan

Meski demikian, Ummi Salamah mengaku mendapatkan sejumlah hambatan dan tantangan dalam mengembangkan usahanya. Untuk produk kosmetik yang ia jalani, ia terbentur dengan izin BPOM sehingga sulit untuk memasuki pasar ekspor.

Di sisi lain, Ummi Salamah juga dihadapkan pada kondisi sulit, seperti biaya logistik yang mahal, sehingga harga produksinya bisa sangat mahal jika dijual di luar negeri. Dia bialng, dirinya butuh pendampingan agar produk yang ia hasilkan bisa tembus pasar ekspor.

Ummi Salamah bergerita, dirinya ikut serta bersama Rumah BUMN lewat program CSR PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) untuk mendapatkan pendampingan yang lebih menyeluruh. Dia bilang, ada manfaat yang ia dapatkan dari situ.

“Kita dapat pendampingan, wawasan, dan motivasi. Kan kita kalau bertemu dengan UMKM lainnya itu ilmu kita bertambah, dan dengan pendampingan yang disediakan, kita berharap produk kita bisa siap ekspor,” jelas Ummi Salamah.

Dia mengatakan, lewat Rumah BUMN (RB) Rembang, dirinya juga diajak memamerkan produknya ke Belanda dan bahkan ada reseller ke Malaysia. Namun, sayang akibat biaya logistik yang mahal, pemasaran produk Akar Jawi terhambat.

Baca juga: Tak Lagi Live Streaming, Ini 5 Strategi Tingkatkan Omzet Toko Online di 2024

Saat ini, Akar Jawi diminati oleh beberapa daerah seperti Rembang, seperti Boyolali, Yogyakarta, Magelang, Purwakarta hingga Kalimantan.

“Kelanjutannya belum ada. Kalau penawaran kita juga terkendala di pengiriman yang memang harganya terlalu mahal,” jelas Ummi Salamah.

“Kita juga butuh dikenalkan dengan supplier dari luar negeri agar bisa mengetahui pasar di luar negeri seperti apa. Kalau produk di bawa ke luar negeri, tentu kita belum siap dari perizinan dan biaya logistiknya,” tegas dia.

Baca juga: Cerita Jastiper dari Malang dan Banjarmasin Raup Omzet Puluhan Juta di Pameran Jakarta X Beauty

Omzet Rp 20 juta sebulan

Meski demikian, usaha yang dirintis lebih dari 10 tahun ini berhasil mencatatkan omzet sebesar Rp 20 juta dalam sebulan. Penjualan produ Akar Jawi yang dilakukan melalui online dan offline juga berjalan sesuai dengan harapan.

“Omset 20 juta itu, kita itu memang jualnya online dan offline. Tapi kebanyakan online dan kita memanfaatkan reseller. Reseller kita itu kita berikan keuntungan yang lebih besar untuk penjualan produk Akar Jawi,” tegas dia.

Baca juga: Tips Jadi Reseller, Menjalankan Bisnis Tanpa Modal, ala Bos Paragon


Terpisah, Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, RB Rembang adalah wadah pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas yang menjadi rumah bagi para pelaku UMKM untuk berkumpul, berdiskusi dan berkreasi guna meningkatkan kompetensi dan daya saing usaha.

Sejak didirikan pada 2020, kini RB Rembang memiliki mitra binaan sebanyak 371 UMKM yang seluruhnya telah mendapat kualifikasi naik kelas dengan total penyerapan tenaga kerja sebanyak 1.527 orang.

"RB Rembang diharapkan dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di Indonesia. Dengan pembinaan dan pendampingan secara komprehensif, UMKM didorong untuk mampu menjalankan usaha secara profesional dengan manajerial yang baik, melek teknologi dan mampu memanfaatkan infrastruktur digital untuk mendukung pemasaran dan penjualan secara online, sehingga produk-produknya dapat dijangkau oleh masyarakat lokal hingga mancanegara," kata Vita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com