Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Sampah Plastik di Laut, NGO Plastic Bank Jalin Kemitraan dengan Ratusan Pengepul

Kompas.com - 19/01/2024, 10:00 WIB
Achmad Faizal,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SURABAYA, kompas.com - Bank Dunia mencatat, Indonesia menghasilkan 7,8 juta ton sampah plastik setiap tahunnya. Sebanyak 4,9 juta ton di antaranya tidak dikelola dengan baik sehingga mencemari lingkungan, terutama di lautan. 

Saat ini Indonesia berada di peringkat ketiga dalam darurat sampah plastik di Asia Tenggara, setelah Filipina dan Malaysia. Di tingkat global, Indonesia menempati peringkat kelima. 

Limbah plastik pun menjadi isu krusial di Indonesia, karena belum semua orang menyadari dampak negatifnya terhadap lingkungan dan kesehatan. 

Berangkat dari fakta tersebut, Plastic Bank Indonesia, organisasi non-pemerintah (NGO) bergerak menginisiasi gerakan "Social recycling" untuk mencegah polusi plastik mencemari laut sekaligus membantu memberi nilai tambah finansial kepada para pengepul melalui daur ulang sampah plastik.

 Baca juga: ASDP Soroti Masalah Sampah Plastik di Laut

Founder and CEO Plastic Bank David Katz mengklaim, sejak 2019, pihaknya berhasil mencegah 58 juta kilogram limbah plastik masuk ke laut dan mencemari lautan. "Jumlah itu setara dengan 2,9 miliar botol plastik sekali pakai," katanya di Surabaya, Kamis (18/1/2024).

Menurutnya, saat ini Plastic Bank menjalin kemitraan dengan lebih dari 230 mitra pengepul di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, Batam, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Timur. 

Dia memastikan, para pengepul memperoleh nilai jual plastik yang lebih tinggi daripada harga pasaran umumnya. "Setiap kilogram plastik yang terkumpul kami tukar dengan token senilai Rp 1.000 kepada pengepul," terang David.

 Baca juga: Bersama Mencari Solusi Masalah Sampah Plastik di Indonesia

Marketing Manager Plastic Bank Indonesia Debora Aritonang menambahkan, setiap kilogram plastik daur ulang yang dijual ke Plastic Bank tercatat dengan baik melalui aplikasi. 

Hal ini memastikan transparansi dan akurasi dalam pelacakan dampak positif dari setiap kontribusi pengepul.

Pada 2023, Plastic Bank mendistribusikan insentif senilai Rp 11,7 miliar kepada mitra pengepul. Sejak berdiri pada tahun 2019, total insentif yang telah disalurkan mencapai Rp 50,5 miliar. 

Dari 230 mitra pengepul, sekitar 3.000 anggota aktif terlibat dalam pengumpulan plastik dan menerima token sebagai imbalan.

"Solusi untuk mengurangi dampaknya adalah dengan prinsip reduce, reuse, dan recycle. Isu sampah plastik memang kompleks, membutuhkan berbagai solusi dari kebijakan hingga kontribusi swasta, sehingga kerja sama dari berbagai pihak sangat diperlukan," jelas David.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com