Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lintas Penyeberangan Jangkar-Lembar Tingkatkan Kelancaran Logistik dan Dongkrak Perekonomian Jawa-Lombok

Kompas.com - 19/01/2024, 18:27 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Layanan ferry jarak jauh (LDF) di lintas penyeberangan Jangkar (Situbondo)-Lembar (Nusa Tenggara Barat) telah beroperasi permanen sejak Minggu (7/1/2024) lalu.

Layanan ini terus meningkatkan kelancaran konektivitas dan sektor logistik, serta terus mendorong perekonomian wilayah Jawa-Lombok.

Pengamat transportasi dari Institut Teknologi Sumatera IB Ilham Malik mengungkapkan bahwa pengalihan layanan dari Ketapang-Lembar menjadi Jangkar-Lembar dapat memberikan keuntungan bagi berbagai pihak.

Aktivitas di Pelabuhan ASDP Ketapang Banyuwangi (Kompas.com/Rizki Alfian Restiawan) Aktivitas di Pelabuhan ASDP Ketapang Banyuwangi

Baca juga: ASDP Soroti Masalah Sampah Plastik di Laut

Pelabuhan Penyeberangan Telaga Punggur berperan sangat penting dalam lalu lintas penyeberangan antara Batam dan Bintan. Pelabuhan Punggur Batam juga menjadi akses ke beberapa daerah lain di Kepri.KOMPAS.COM/HADI MAULANA Pelabuhan Penyeberangan Telaga Punggur berperan sangat penting dalam lalu lintas penyeberangan antara Batam dan Bintan. Pelabuhan Punggur Batam juga menjadi akses ke beberapa daerah lain di Kepri.

“Banyak keuntungan yang dapat diperoleh dengan adanya perubahan layanan operasional tersebut, khususnya untuk kendaraan angkut logistik yang dari jalur utara di mana transport cost diharapkan menjadi jauh lebih murah dengan menghemat penggunaan BBM, kerusakan ban, dan biaya tambahan lainnya," ujar Ilham dalam keterangannya, Jumat (19/1/2024).

Ilham juga menyoroti bahwa hal ini dapat mengurangi beban pelabuhan yang biasanya mengalami mix traffic, di mana terdapat beberapa kendaraan yang mampu memicu terjadinya antrean di pelabuhan.

"Dengan adanya pengalihan layanan tujuan NTB yang didominasi kendaraan logistik melalui Jangkar, maka layanan di Pelabuhan penyeberangan Ketapang bisa difokuskan untuk kendaraan kecil penumpang," ujarnya.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Indonesian National Ferry Owner Association (DPP INFA) J.A Barata mengatakan bahwa pihaknya mendukung optimalisasi layanan ferry dari Jangkar-Situbondo menuju Lembar, NTB.

Baca juga: Momen Libur Nataru, ASDP Layani 2,61 Juta Orang dan 646.486 Kendaraan di 10 Lintasan

"Ini kan sebagai dukungan terhadap komitmen pemerintah yang terus mendorong peningkatan perekonomian daerah dan nasional, pengembangan kawasan wisata, dan juga peningkatan ekonomi di kedua wilayah provinsi tersebut," jelas Barata.

Namun demikian, Barata berharap agar level of service di Pelabuhan Jangkar juga dapat terus ditingkatkan, khususnya demi terpenuhinya kelancaran, ketertiban dan keselamatan dalam pelayanan penyeberangan yang diberikan, termasuk oleh seluruh operator kapal yang melayani.

"Perlu dijaga juga pelayanan di lapangan, terutama konsisten pengaturan first in first out kendaraan. Ini penting supaya tidak ada yang namanya antrian ataupun kepadatan yang terjadi di pelabuhan. Jika muatan siap, dan kapal siap, segera berangkat. Maka, layanan dapat berjalan lancar dan tepat jadwal," tuturnya.

Sebelumnya, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyatakan kesiapan dalam mendukung pengalihan layanan penyeberangan Jangkar-Lembar.

Baca juga: Nataru, ASDP Terapkan Regulasi Radius Batasan Pembelian Tiket Ferry Online

Pengalihan ini dilakukan dalam rangka mengurangi kepadatan, kelancaran trafik dan mengurangi beban jalan akibat kendaraan angkutan barang yang melewati jalan nasional serta kawasan wisata yang berada pada Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Banyuwangi.

Selain itu juga sebagai langkah antisipasi bangkitan ekonomi yang berpotensi akan meningkat dengan signifikan menyusul telah tersambungnya akses Tol Purbowangi.

Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin mengungkapkan pengoperasian Jangkar-Lembar secara permanen tersebut diambil dengan mempertimbangkan berbagai analisa manfaat mulai dari aspek regulasi & government, aspek ekonomi & lingkungan, aspek operasional & pelayanan, aspek keselamatan (safety), aspek konsumen, aspek bisnis (usaha), dan aspek kesisteman.

"Terbukti dengan pengoperasian layanan penyeberangan di lintas Jangkar-Lembar menciptakan pola operasional yang jauh lebih lancar dan seamless baik di Pelabuhan Ketapang maupun di Pelabuhan Jangkar," ucap Shelvy.

Baca juga: ASDP Pastikan Kesiapan Sistem Ferizy dalam Penerapan Radius Batasan Aksesibilitas Pembelian Tiket Ferry Online

Antrean kendaraan masuk ke kapal di Pelabuhan ASDP Ketapang Banyuwangi (Kompas.com/Rizki Alfian Restiawan) Antrean kendaraan masuk ke kapal di Pelabuhan ASDP Ketapang Banyuwangi

Lintas Jangkar-Lembar yang beroperasi bulan Desember pada saat Angkutan Nataru kemarin, menunjukkan antusiasme yang cukup tinggi.

Realisasi data di lintas penyeberangan Jangkar-Lembar selama periode 7 hingga 17 Januari 2024, dapat diketahui bahwa komposisi muatan didominasi oleh kendaraan logistik yakni sejumlah 82,6 persen (381 unit) yang diikuti oleh Kendaraan Roda 4 sebesar 7,8 persen (36 unit), Roda 2 sebesar 9,1 persen (42 unit), dan Bus sebesar 0,4 persen (2 unit).

Maksimal tonase kendaraan yang dapat dilayani di Pelabuhan Jangkar, Situbondo adalah 40 ton. Hal ini tentunya juga mendukung program pemerintah dalam menegakkan aturan berkaitan dengan Over Dimension Over Loading (ODOL).

"Dengan dioperasikannya layanan lintas penyeberangan Jangkar-Lembar ini menambah kapasitas (daya tampung) Pelabuhan Ketapang dan kapasitas (daya tampung) Jangkar-Lembar. Selain itu pola operasional dan pelayanan di pelabuhan dan angkutan penyeberangan menjadi semakin efektif, terukur, lancar, dan selamat," tambahnya.

Baca juga: Penumpang Diprediksi Naik 6 Persen Saat Nataru, ASDP Siapkan 176 Kapal

Sesuai dengan jadwal operasi kapal yang diatur dalam Surat Kepala BPTD Kelas II Jawa Timur, saat ini kapal yang beroperasi melayani di lintas penyeberangan Jangkar-Lembar adalah KMP Jambo X milik PT Duta Bahari Menara Line, KMP Tunu Pratama 5888 milik PT Raputra Jaya, dan KMP Parama Kalyani milik PT Jemla Ferry.

Selain itu regulator tengah mempersiapkan 6 kapal lainnya untuk membantu operasional dan pelayanan lintas penyeberangan Jangkar-Lembar.

ASDP juga akan mengoperasikan KMP Jatra II di lintas penyeberangan Jangkar-Lembar ini yang memberikan pengaruh besar dalam mendukung kesuksesan kelancaran operasi Angkutan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 di Lintas Ketapang-Gilimanuk.

Pelabuhan Jangkar, Situbondo memiliki jarak kurang lebih 65 km (dapat ditempuh sekitar 1 jam 32 menit) dari Pelabuhan Ketapang. Layanan operasional lintas penyeberangan dari Pelabuhan Jangkar menuju Pelabuhan Lembar memerlukan waktu pelayaran kurang lebih selama 15 jam pelayaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com