Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Bansos Pangan Tak Dapat Redam Harga Beras...

Kompas.com - 02/02/2024, 13:00 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah gencar menyalurkan sejumlah bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat pada awal tahun ini.

Keputusan pemerintah mengeluarkan bansos baru jelang pelaksanaan pemilihan umum presiden (pilpres) pun akhirnya menjadi sorotan berbagai pihak.

Adapun bansos yang diberikan berupa Bantuan Langsung tunai (BLT) El Nino, Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), hingga Bantuan Pangan Beras.

Di antara bansos yang digelontorkan itu, Bantuan Pangan Beras sebanyak 10 kilogram per bulan untuk 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) nampaknya tidak dapat menurunkan harga beras.

Bansos pangan ini disalurkan sejak April 2023 dan rencananya akan tetap dibagikan sampai Juni 2024.

Baca juga: Bapanas Bantah Beras Bansos Dipolitisasi demi Pilpres 2024

Harga Beras Naik di 28 Provinsi

Walau bansos disalurkan sejak 2023, nyatanya di 2024 harga pangan tetap tinggi. Teranyar, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kenaikan harga beras masih terjadi di 28 dari 38 provinsi di Indonesia pada Januari 2024.

Plt Kepala BPS Amalia A Widyasanti mengatakan, harga beras pada Januari 2024 mengalami inflasi sebesar 0,64 persen. Hal ini membuat beras menjadi komoditas penyumbang inflasi terbesar baik secara bulanan maupun tahunan.

Adapun untuk inflasi bulanan Januari yang sebesar 0,04 persen, beras memberikan andil ke inflasi periode ini sebesar 0,03 persen.

Meski demikian inflasi itu juga disumbang oleh komoditas lain seperti tomat dengan andil ke inflasi sebesar 0,09 persen dan bawang merah dengan andil inflasi sebesar 0,04 persen.

"Kenaikan harga beras masih terjadi di 28 provinsi sedangkan harga beras di 10 provinsi lainnya sudah menunjukkan penurunan. Seluruh provinsi di Pulau Jawa dan Bali Nusra mengalami kenaikan harga beras," ujarnya dalam konferensi pers, Kamis (1/2/2024).

Baca juga: Pengusaha Dukung Jokowi Naikkan Anggaran Bansos di 2024, Ini Alasannya

 


BPS mencatat, kenaikan harga beras pada periode ini terjadi di semua rantai distribusi dimana harga beras di tingkat penggilingan pada Januari 2024 naik sebesar 1,62 persen secara bulanan (month to month/mtm) dan naik sebesar 21,78 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Sementara harga beras grosir pada Januari 2024 naik sebesar 0,97 persen secara mtm dan naik sebesar 16,66 persen secara yoy. Sedangkan harga beras di tingkat ecer naik sebesar 0,63 persen secara mtm dan naik sebesar 16,24 persen secara yoy.

Kenaikan harga beras ini terjadi lantaran rata-rata harga gabah kering panen yang meningkat sebesar 2,97 persen secara mtm dan naik sebesar 18,64 persen secara yoy.

Selain itu, rata-rata harga gabah kering giling juga naik sebesar 4,85 persen secara mtm dan naik sebesar 24,52 persen secara yoy.

Baca juga: Pengusaha Dukung Jokowi Naikkan Anggaran Bansos di 2024, Ini Alasannya

Halaman:


Terkini Lainnya

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com