JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pupuk Indonesia (Persero) menggenjot penggunaan pupuk organik sebagai penerapan pertanian berkelanjutan.
Salah satu produk pupuk organik dan hayati yang diperkenalkan ke petani yakni Phonska Alam.
Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmat Pribadi mengatakan, penggunaan pupuk organik memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan hasil pertanian, baik dari segi kualitas maupun jumlah produksi.
Baca juga: Pupuk Indonesia Gelar Pasar Pupuk Murah di Lamongan
"Pupuk Indonesia telah mengembangkan ekosistem produk berbasis organik dan hayati untuk mendukung pertanian berkelanjutan. Hal ini menjadi penting bagi penggunaan jangka panjang untuk menjaga kesehatan ekosistem pertanian secara keseluruhan," ujarnya saat peluncuran program Kartini Tani Indonesia di Kampung Agro Edu Wisata Organik Mulyaharja, Bogor, ditulis Senin (5/2/2024).
Adapun Phonska Alam merupakan produk pupuk majemuk pertama dengan kandungan bahan-bahan mineral alami sebagai sumber NPK.
Pupuk ini mengandung nitrogen (N) maksimal 5 persen, fosfat (P) minimal 10 persen, dan kalium (K) minimal 10 persen.
Baca juga: Soal Petani Sedikit tapi Subsidi Pupuk Naik, Ini Kata Mentan
Pupuk ini diperuntukkan bagi komoditas organik pangan, hortikultura dan perkebunan. Dosis yang digunakan antara 500 kilogram per hektar hingga 1.800 kilogram per hektar menyesuaikan dengan komoditas tanaman.
Upaya meningkatkan penggunaan pupuk organik dilakukan perseroan dengan melibatkan Perkumpulan Istri Karyawan (PIKA) Pupuk Indonesia Grup dalam memperkenalkan pertanian sehat kepada para petani perempuan.