Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Boikot, Penjualan Unilever di Indonesia Turun 15 Persen

Kompas.com - 10/02/2024, 11:30 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber CNN

NEW YORK, KOMPAS.com - Perusahaan produsen beragam produk rumah tangga Unilever melaporkan kuartal IV 2023 menjadi masa yang sulit imbas boikot terhadap perusahaan terkait perang di Timur Tengah.

Perusahaan pemilik seperti Vaseline, Dove, dan Rexona tersebut mengatakan penjualan di Indonesia turun 15 persen dalam kuartal terakhir 2023.

Penjualan Unilever di Indonesia terdampak karena masyarakat menghindari merek perusahaan multinasional sebagai respons atas situasi geopolitik di Timur Tengah.

Baca juga: Laba Bersih Turun 10,4 Persen, Bos Unilever: Kami Terdampak Sentimen Konsumen Negatif...

Ilustrasi belanja di supermarket atau pasar swalayan.SHUTTERSTOCK/STOKKETE Ilustrasi belanja di supermarket atau pasar swalayan.

CEO Unilever Hein Schumacher menuturkan, konsumen di negara-negara mayoritas Islam, seperti Indonesia, yang memiliki lebih dari 200 juta penduduk Muslim, telah memboikot perusahaan-perusahaan Barat.

Hal ini karena mereka menganggap bisnis tersebut mendukung atau memiliki hubungan dengan serangan Israel di Gaza.

“Di Indonesia, kami melihat penurunan sebesar dua digit pada kuartal keempat karena penjualan beberapa perusahaan multinasional terkena dampak kampanye konsumen yang terfokus secara geopolitik,” kata dia dikutip dari CNN, Sabtu (10/2/2024).

Tak hanya Unilever, sejumlah perusahaan juga mengeluarkan pernyataan serupa tentang boikot di negara-negara lain.

Baca juga: Turun 10,4 Persen, Laba Bersih Unilever Indonesia 2023 Jadi Rp 4,8 Triliun

Sebagai contoh, McDonald's mengklaim mengalami dampak bisnis yang signifikan di Timur Tengah karena perang tersebut.

Sementara itu Yum! Brands yang menaungi KFC dan Pizza Hut juga merasakan dampak atas konflik di kawasan Timur Tengah itu. Itu menghambat pertumbuhan penjualan di toko yang sama pada beberapa negara.

Tak hanya itu, ritel kopi Starbucks juga mengalami penurunan pendapatan karena alasan serupa.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com