Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Dampak Investasi dari Pilpres Satu Putaran, Ekonom: Investor Masih "Wait and See"

Kompas.com - 15/02/2024, 17:15 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 2 Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka sementara ini unggul dalam hitung cepat atau quick count Pilpres 2024 di sejumlah lembaga survei.

Hal ini menimbulkan prediksi bahwa Pilpres 2024 akan berlangsung dalam satu putaran.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, meski quick count menunjukkan tanda-tanda kemenangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, para investor masih "wait and see" atau mengambil posisi aman sebelum menanamkan modal di Indonesia.

Baca juga: Beri Kepastian Usaha, GAPMMI Harap Pilpres 2024 Satu Putaran

Ilustrasi menggunakan hak pilih saat Pemilu.KOMPAS.com/XENA OLIVIA Ilustrasi menggunakan hak pilih saat Pemilu.

"Mereka (investor) akan melihat bahwa andaikan Prabowo-Gibran menjabat, dari sisi kebijakan dan program yang populis itu akan dilihat, apakah anggarannya memang tersedia bisa dijalankan di tahun pertama menjabat," kata Bhima saat dihubungi Kompas.com, Kamis (15/2/2024).

Selain itu, Bhima mengatakan, para investor juga akan melihat susunan menteri di sektor ekonomi dalam kabinet baru.

Ia mengatakan, Kementerian/Lembaga yang paling diperhatikan investor adalah Kementerian Keuangan dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves).

"Pos-pos penting siapa pengganti Sri Mulyani (Menteri Keuangan) siapa pengganti Luhut B Pandjaitan (Menko Marves), apakah menteri-menteri profesional di era Jokowi akan melanjutkan atau siapa penggantinya dan kredibilitasnya seperti apa, itu jauh lebih penting di mata investor," ujarnya.

Baca juga: Pengusaha Bicara soal Pilpres Satu atau Dua Putaran, Mana Lebih Baik?

Lebih lanjut, Bhima berpendapat, hal yang paling utama yang paling ditunggu masyarakat dari pemerintahan berikutnya adalah upaya stabilisasi harga pangan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com