Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Pemilu, Nilai Tukar Rupiah Menguat Tipis

Kompas.com - 15/02/2024, 10:45 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot menguat tipis pada Kamis (15/2/2024) pagi hari. Penguatan ini tidak terlepas dari sentimen gelaran pemilihan umum (pemilu) presiden dan legislatif yang telah dilaksanakan kemarin.

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.59 WIB, kurs dollar AS setara Rp 15.590. Posisi tersebut menguat tipis 8,50 poin atau 0,05 persen.

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, kurs rupiah berpotensi mendapat katalis dari hasil penghitungan cepat atau quick count pemilu presiden 2024 yang sejauh ini menunjukan pasangan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, unggul lebih dari 50 persen.

Dengan demikian, hasil quick count menunjukan pemilu presiden hanya dilakukan satu putaran.

"Kepastian yang cepat dan pemilu yang berlangsung damai bisa segera mendorong investor masuk lagi ke pasar keuangan Indonesia," ujar dia, kepada Kompas.com, Kamis.

Baca juga: Usai Pemilu, IHSG Berpotensi Ngegas Hari Ini

Namun demikian, pasar juga akan mencermati data inflasi konsumen AS bulan Januari yang melambat menjadi 3,1 persen. Angka tersebut berada di atas ekspketasi pasar.

"Hasil ini bisa menurunkan ekspektasi pasar soal waktu pemangkasan suku bunga acuan AS tahun ini," kata Ariston.

Perlambatan laju inflasi Negeri Paman Sam yang lebih cepat dari perkiraan pasar telah mendorong dollar AS menguat terhadap berbagai mata uang lain. Pasalnya pasar kembali beralih dollar AS.

"Dan ini mungkin bisa memberikan tekanan ke rupiah hari ini," ujar Ariston.

Baca juga: Pilpres Satu Putaran, Analis: IHSG Bisa Tembus Rekor Baru


Adapun pada hari ini, pasar akan mencermati hasil rilis neraca dagang Indonesia periode Januari. Data yang positif berpotensi memberikan sentimen positif terhadap rupiah.

"Potensi penguatan rupiah ke arah Rp 15.530, dengan potensi tekanan ke arah Rp 15.630," ucap Ariston.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com