Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukit Asam Manfaatkan Digitalisasi untuk Genjot Aktivitas Pertambangan

Kompas.com - 20/02/2024, 17:53 WIB
Yohana Artha Uly,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menerapkan digitalisasi dalam aktivitas operasional perusahaan melalui super app CISEA atau Corporate Information System and Enterprise Application.

Kini seluruh kegiatan operasi mulai dari produksi di pertambangan hingga pelabuhan dapat dipantau secara real time melalui ponsel dengan in-house super app CISEA.

"Pengembangan teknologi dan digitalisasi merupakan langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, serta ketepatan. Hal ini juga untuk mengurangi risiko human error," ujar Direktur Utama Bukit Asam Arsal Ismail dalam keterangannya, Selasa (20/2/2024).

Baca juga: Laba Bersih Bukit Asam Turun Jadi Rp 3,8 Triliun di Kuartal III-2023

Alat tambang PT Bukit Asam PT Bukit Asam Alat tambang PT Bukit Asam
Aplikasi CISEA mengintegrasikan beberapa sistem sekaligus. Untuk kegiatan penambangan, CISEA memiliki Map Operational (MAPO), Slope Stability Radar, Mine Operation System.

Posisi alat-alat tambang dan kinerja operator bisa dimonitor melalui MAPO yang terintegrasi dengan Fleet Management System serta GPS tracking.

Sementara Slope Stability Radar dapat mendeteksi perubahan atau pergerakan pada lereng permukaan dari waktu ke waktu untuk memastikan keselamatan operasional penambangan.

Lalu Mine Operation System memonitor proses dari perencanaan produksi dan angkutan, realisasi produksi, hingga pengeluaran batu bara dan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) di lokasi penambangan.

Baca juga: Bukit Asam Gandeng China Huadian Kembangkan Energi Terbarukan

Kemudian untuk kegiatan pengangkutan, CISEA punya Supervisory Control & Data Acquisition (SCADA), Cargo Tracking System, Automatic Train Loading Station (ATLS).

SCADA berfungsi mengontrol peralatan pertambangan seperti belt conveyor secara otomatis. Sedangkan proses kedatangan kereta, pengangkutan, sampai bongkar muat di pelabuhan/dermaga bisa diketahui lewat Cargo Tracking System.

Kemudian ATLS mampu mendeteksi dan memasukkan batu bara ke gerbong kereta api secara efisien dan aman.

"Manfaat dari digitalisasi ini adalah pengambilan keputusan yang menjadi lebih cepat dan akurat. Selain itu juga mendukung implementasi praktik pertambangan terbaik (good mining practice)," kata Arsal.

Baca juga: PT Bukit Asam Buka Suara soal Dugaan Korupsi Akuisisi Saham

Sedangkan untuk aktivitas di pelabuhan, dalam CISEA terdapat Coal Handling Facility, Vessel Track, dan Customer Information System.

Fungsi Coal Handling Facility adalah otomatisasi dan analisis data secara real time untuk mengoptimalkan penanganan, penyimpanan, dan pengangkutan batu bara.

Vessel Track untuk memantau pergerakan dan lokasi kapal pengangkut batu bara. Lalu Customer Information System untuk menginformasikan ketersediaan produk, harga, kontrak dan informasi penting lainnya bagi pelanggan.

"Tidak hanya mendorong kinerja, digitalisasi juga kami lakukan untuk meningkatkan layanan kepada konsumen maupun masyarakat luas," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com