Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukit Asam Pasang Target Produksi 36 Juta Ton Batu Bara hingga Akhir 2022

Kompas.com - 13/09/2022, 15:30 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bukit Asam Tbk mengaku optimis menghadapi sisa tahun 2022. Ini tercermin dari target produksi batu bara sepanjang tahun ini yang meningkat dari target produksi tahun 2021.

Direktur Keuangan dan Manajemen dan Manajemen Risiko Bukit Asam Farida Thamrin mengatakan, sampai dengan akhir tahun ini perseroan memasang target produksi 36 juta ton batu bara. Ini meningkat dari target tahun lalu sebesar 30 juta ton.

"Target produksi kami untuk tahun 2022 ini memang meningkat," ujar dia, dalam gelaran Public Expose Live 2022, Selasa (13/9/2022).

Baca juga: Bukit Asam Hemat Rp 58,4 Miliar Per Tahun Berkat Elektrifikasi dan Digitalisasi

Adapun sampai dengan semester pertama tahun ini, realisasi produksi batu bara Bukit Asam sekitar 16 juta ton. Realisasi ini meningkat sekitar 20 persen dibanding periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy).

Meskipun meningkat, realisasi produksi batu bara semester I-2022 baru mencapai 44,4 persen dari target sepanjang tahun. Namun demikian, Farida mengaku optimis, target produksi 36 juta ton dapat terpenuhi.

"Kami melihat dan sangat optimis kondisi di semester II ini, angka yang nantinya akan kita capai sampai dengan full year itu kurang lebih adalah 36 juta ton," kata Farida.

Baca juga: Semester I 2022, PT Bukit Asam Bukukan Laba Bersih Rp 6,2 Triliun

Ekspor turut terkerek

Selaras dengan produksi yang tumbuh, porsi penjualan ekspor batu bara Bukit Asam meningkat dari 33 persen pada kuartal I 2022 menjadi 38 persen di kuartal II 2022. Peningkatan pada kuartal kedua itu menyebabkan porsi ekspor pada semester I 2022 tercatat sebesar 35 persen dari seluruh penjualan.

"Average selling price (ASP) atau harga jual rata-rata pada kuartal II 2022 tercatat sebesar Rp 1,3 juta per ton, naik 14 persen dibanding kuartal I 2022 karena peningkatan porsi penjualan ekspor," kata Farida.

Baca juga: Bukit Asam Gelar Kompetisi Teknologi Dekarbonisasi, Total Hadiah hingga Rp 3 Miliar

Farida menjelaskan, peningkatan ekspor tersebut karena suplai batu bara ke India meningkat 2 juta ton secara tahunan, diikuti oleh peningkatan penjualan ke negara-negara Asia Tenggara dan Asia Timur seperti Thailand, Korea Selatan, dan Kamboja.

India menjadi tujuan ekspor terbesar Bukit Asam dengan porsi mencapai 18 persen dari total penjualan. Diikuti Korea Selatan (4 persen), Thailand (3 persen), China (2 persen), dan Kamboja (2 persen).

"Perusahaan terus meningkatkan porsi ekspor secara terukur tanpa mengabaikan kebutuhan dalam negeri. Hingga Semester I 2022, porsi pemenuhan batu bara domestik sebesar 65 persen dan ekspor 35 persen," ucap Farida.

Baca juga: PT Bukit Asam Bagikan 100 Persen Laba Bersih 2021 sebagai Dividen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com