Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Perekonomian Sulawesi Tumbuh 6,44 Persen, Airlangga Minta Pemda Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Kompas.com - 21/02/2024, 10:44 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia berhasil melewati tahun 2023 dengan capaian positif, meskipun masih dilanda ketidakpastian kondisi perekonomian global,

Pertumbuhan ekonomi nasional mampu memperlihatkan ketangguhan dan diikuti dengan tingkat inflasi yang masih terjaga dalam kisaran sasaran 1-3 persen. 

Peran penting dan kontribusi setiap daerah juga menjadi faktor penentu dalam keberhasilan pencapaian target-target perekonomian nasional.

Pada 2024, perekonomian Indonesia diharapkan tetap kokoh dengan proyeksi pertumbuhan melebihi 5 persen dan didukung dengan tingkat inflasi yang terkendali dalam kisaran sasaran 1-2,5 persen. 

Di sisi lain, pemerintah harus mewaspadai beberapa risiko, seperti fluktuasi harga komoditas global akibat tensi geopolitik dan pergeseran musim panen akibat El Nino serta merespons potensi peningkatan permintaan konsumen menjelang Ramadan dan Idul Fitri.

Baca juga: Penerapan Good Governance Berbasis Digital Lebih Baik, Indeks SPBE Kemenko Perekonomian Meningkat

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, laju pertumbuhan ekonomi regional pada Kuartal III-2023 tertinggi kedua dicapai wilayah Sulawesi sebesar 6,44 persen year on year (yoy) dengan besaran kontribusi terhadap perekonomian nasional sebesar 7,25 persen. 

“Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mampu tumbuh 4,05 pesen (yoy) ditopang oleh sektor pertambangan dan penggalian serta ekspor,” katanya dalam pertemuan dengan jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel di Kota Makassar, Kamis (1/2/2024).

Pencapaian inflasi nasional 2023 sebesar 2,61 persen (yoy) juga telah menjadi tingkat inflasi terendah dalam dua dekade terakhir, di luar periode pandemi Covid-19. 

Sementara itu, tingkat inflasi di Sulsel pada 2023 tercatat sebesar 2,81 persen (yoy).

“Kami berharap ke depan inflasi bisa terus ditekan, tetapi yang lebih penting sebagai tujuan utama adalah meninggikan pertumbuhan ekonomi,” ujar Airlangga melansir ekon.go.id.

Baca juga: Dukung Kebijakan Berbasis Riset, BRIN Serahkan Naskah Kebijakan ke Kemenko Perekonomian

Harapan pada Sulsel 

Pada kesempatan itu, Airlangga mengharapkan Sulsel dapat menjadi penyumbang ekonomi terbesar di wilayah Sulawesi serta terus mengembangkan sektor-sektor bernilai tambah tinggi, seperti sektor industri pengolahan. 

Airlangga juga meminta agar seluruh elemen pemerintah daerah (pemda) dan mitra strategis di Sulsel dapat terus mendukung pengendalian inflasi dan ketahanan pangan nasional.

Sebab, Sulsel selama ini menjadi sentra produksi pangan, baik beras maupun komoditas hortikultura, sekaligus hub untuk kawasan Timur Indonesia.

“Kalau perlu, Sulsel mengumpulkan produksi dari daerah lain, jadi tidak hanya mengandalkan produksi dari sini saja,” katanya.

Lebih lanjut, Ketua Umum Partai Golkar itu mengatakan, Sulsel bisa memiliki hub atau jalur reguler, misalnya ke Hong Kong dan Jepang. 

Baca juga: Industri Kosmetik Nasional Tumbuh Fenomenal, Pemerintah Dorong Hasilkan Produk Berdaya Saing Global

“Jadi tidak balik lagi ke Selat Malaka. Langsung ke utara, jadi freight cost lebih murah,” ungkapnya.

Airlangga juga menyinggung mengenai penyaluran program Bantuan Pangan 2024 bagi 22 juta penerima bantuan pangan serta penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) Mitigasi Risiko Pangan.

Dia menyebutkan, program tersebut merupakan lanjutan dari BLT El Nino bagi 18,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM), yang diharapkan dapat melindungi daya beli masyarakat dari dampak langsung kenaikan harga pangan.

Untuk penyaluran KUR, kata Airlangga, daerah Sulsel bebas meninggikan jumlahnya karena akan diberikan Rp 280 triliun secara nasional pada 2024. 

“Satu lagi, yaitu KUR alat mesin pertanian (alsintan) juga harus didorong, besarannya sampai Rp 2 miliar, down payment (DP)-nya 10 persen, dan bunga 6 persen,” katanya. 

Airlangga menegaskan, KUR alsintan bisa diajukan per kelompok dan berharap sektor hortikultura, pertanian, peternakan, dan manufaktur di Sulsel bisa terus didorong. 

Baca juga: Penguatan Tata Kelola Diperlukan untuk Wujudkan Indonesia Kuat dan Mandiri

Turut hadir juga dalam acara tersebut, di antaranya Anggota DPR RI, Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel berikut jajaran, para bupati dan wali kota se-Sulsel, serta FOrum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Sulsel. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Whats New
Simak 10 Jenis Pekerjaan 'Work From Anywhere' Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Simak 10 Jenis Pekerjaan "Work From Anywhere" Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Work Smart
Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Work Smart
Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Whats New
Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Whats New
Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Whats New
Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Whats New
Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial

Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial

Whats New
Kemenkes Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Usia 45 Tahun Bisa Daftar

Kemenkes Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Usia 45 Tahun Bisa Daftar

Whats New
Miliarder-miliarder Dunia Ini Raup Kekayaan dari Cokelat dan Permen

Miliarder-miliarder Dunia Ini Raup Kekayaan dari Cokelat dan Permen

Earn Smart
Kelas 1, 2, 3 BPJS Kesehatan Dihapus, Pemerintah Ganti Jadi KRIS

Kelas 1, 2, 3 BPJS Kesehatan Dihapus, Pemerintah Ganti Jadi KRIS

Whats New
Cegah Kecelakaan Bus Tak Berizin Terulang, Ini Sederet Catatan untuk Pemerintah

Cegah Kecelakaan Bus Tak Berizin Terulang, Ini Sederet Catatan untuk Pemerintah

Whats New
Fortress Pintu Baja Dukung Synergy Golf Party 2024

Fortress Pintu Baja Dukung Synergy Golf Party 2024

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com