Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengawali Sesi, IHSG dan Rupiah Kompak Melemah

Kompas.com - 22/02/2024, 09:49 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (22/2/2024). Demikian juga dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI pada pukul 09.05 WIB, IHSG berada pada level 7.340,17 atau turun 8,84 poin (0,12 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.349,02.

Sebanyak 224 saham melaju di zona hijau dan 187 saham di zona merah. Sedangkan 199 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,05 triliun dengan volume 2,12 miliar saham.

Baca juga: Tersengat Sentimen Laporan Kinerja Nvidia, Indeks Nasdaq Koreksi 0,32 Persen

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan, hari ini IHSG akan melemah. Sentimen yang membayangi IHSG diantaranya kebijakan Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga.

Hasil rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG-BI) menetapkan bahwa Bank Indonesia tetap mempertahankan BI Rate sebesar 6 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.

“Keputusan tersebut sesuai dengan prediksi pasar sebelumnya. Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi melemah terbatas dengan support dan resistance di level 7.270 – 7.370,” kata Maximilianus dalam analisisnya.

Bursa Asia mixed dengan kenaikan Nikkei 1,6 persen (616,5 poin) pada level 38.878,36, dan Shanghai Komposit bertambah 0,08 persen (2,3 poin) ke posisi 2.953,3. Sementara itu, Strait Times melemah 0,38 persen (12,3 poin) ke posisi 3.204,72, dan Hang Seng Hong Kong terkoreksi 0,31 persen (51,8 poin) pada posisi 16.451,26.

Baca juga: Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 9.18 WIB rupiah berada pada level Rp 15.658 per dollar AS atau turun dibanding penutupan sebelumnya Rp 15.635 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, meskipun mengawali sesi dengan penurunan, rupiah masih berpotensi menguat hari ini. Pasar mengantisipasi sikap The Fed yang tidak terburu-buru untuk memangkas suku bunga acuannya yang terlihat dalam notulen.

"Rupiah bisa bergerak menguat terhadap dollar AS hari ini seiring dengan notulen rapat the Fed yang dirilis dinihari tadi yang menyatakan optimisme the Fed bahwa inflasi AS akan turun tahun ini," kata Ariston kepada Kompas.com.

Baca juga: Investor Masih Mencerna Pernyataan The Fed, Wall Street Berakhir di Zona Hijau


Dari dalam negeri, optimisme BI terhadap pertumbuhan ekonomi, rendahnya inflasi dan terkendalinya nilai tukar Indonesia juga bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah.

"Hari ini, Potensi penguatan rupiah ke arah Rp 15.600-Rp 15.580 per dollar AS, sementara potensi resisten di kisarn Rp 15.650 per dollar AS," ujarnya.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com