Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aplikasi Kencan Online Bumble PHK 350 Karyawan, Apa Sebabnya?

Kompas.com - 28/02/2024, 11:15 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Perusahaan penyedia aplikasi kencan Bumble mengumumkan pemutusan hubungan kerja atau PHK kepada 350 karyawannya atau sekitar 37 persen dari total keseluruhan jumlah tenaga kerja perusahaan.

Mengutip CNBC, Rabu (28/2/2024), PHK ini merupakan bagian dari rencana restrukturisasi yang diumumkan Bumble pada kuartal IV 2023 lalu.

Adapun PHK ini dilakukan Bumble untuk membantu mendorong leverage operasi yang lebih kuat dan menyelaraskan model operasinya dengan prioritas strategis masa depan.

Baca juga: Agen Perjalanan Online Expedia Group Bakal PHK 1.500 Karyawan

Ilustrasi PHKUnsplash Ilustrasi PHK

Komisi Sekuritas dan Bursa AS mencatat, Bumble memiliki lebih dari 950 karyawan tetap per 31 Desember 2022.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, kuartal IV 2023 aplikasi kencan ini mencatatkan pendapatan sebesar 273,6 juta dollar AS pada kuartal tersebut naik dari 241,6 juta dollar AS yang dilaporkan pada periode yang sama tahun lalu.

Bumble membukukan rugi bersih sebesar 32 juta dollar AS, atau kerugian 19 sen per saham, dibandingkan kuartal tahun lalu, ketika perusahaan melaporkan kerugian bersih sebesar 159,2 juta dollar AS, atau 35 sen per saham.

Saham Bumble turun lebih dari 8 persen pada penutupan perdagangan pada Selasa (27/2/2024) waktu setempat. 

Baca juga: Mengurai Efek Ganda RPP Kesehatan bagi IHT, Potensi Picu PHK dan Ancam Petani

CEO Bumble Lidiane Jones mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa perusahaan mengambil tindakan PHK signifikan dan tegas untuk mempercepat peta jalan produknya.

“Kami yakin tindakan ini akan memperkuat kemampuan dasar kami dan memungkinkan kami untuk terus memberikan pengalaman pengguna yang baru dan menarik sehingga menciptakan hubungan yang sehat dan adil,” kata Jones dalam keterangan tertulis.

Bumble adalah perusahaan terbaru di sektor teknologi yang mengumumkan pemotongan dalam beberapa bulan terakhir, karena investor terus mendorong efisiensi.

Perusahaan seperti Google dan Amazon juga terus mengurangi jumlah karyawannya, dan laporan Layoffs.fyi mencatat lebih dari 170 perusahaan teknologi telah memangkas hampir 44.000 pekerjanya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Whats New
Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Whats New
Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Whats New
Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Whats New
Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Whats New
Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Whats New
Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Whats New
BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

Whats New
[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

Whats New
Jadwal Operasional BCA Selama Libur dan Cuti Bersama Kenaikan Isa Almasih

Jadwal Operasional BCA Selama Libur dan Cuti Bersama Kenaikan Isa Almasih

Whats New
Duduk Perkara Gagal Bayar TaniFund sampai Pencabutan Izin Usaha

Duduk Perkara Gagal Bayar TaniFund sampai Pencabutan Izin Usaha

Whats New
Hanwha Life Akuisisi 40 Persen Saham Nobu Bank

Hanwha Life Akuisisi 40 Persen Saham Nobu Bank

Whats New
CIMB Niaga Tawarkan Reksa Dana Saham Syariah dalam Dollar AS

CIMB Niaga Tawarkan Reksa Dana Saham Syariah dalam Dollar AS

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com