Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bapanas Pastikan Stok Beras di Tingkat Nasional Aman Jelang Ramadhan

Kompas.com - 28/02/2024, 15:34 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, pasokan stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Jakarta aman menjelang Ramadan.

"Jadi kalau hari ini ada berita yang mengatakan stok beras itu kurang, kita mau sampaikan sekali lagi stok beras cukup,” kata Arief saat meninjau PIBC dalam keterangan tertulis, Rabu (28/2/2024).

Arief mengatakan, stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang merupakan kombinasi dari Bulog untuk mengganjal sebelum panen Maret mendatang.

Baca juga: Bulog “Buka-bukaan” Alasan Beras SPHP Masih Belum Merata di Alfamart dkk

Ilustrasi beras. Berikut perbandingan harga beras di berbagai negara, dari yang termurah dan termahal.SHUTTERSTOCK/SURAKIT SAWANGCHIT Ilustrasi beras. Berikut perbandingan harga beras di berbagai negara, dari yang termurah dan termahal.

Ia mengatakan, stok beras akan terus bertambah pada musim panen raya yaitu sekitar 3,5 juta ton. Hal tersebut, kata dia, akan membuat harga gabah akan turun.

"Dengan itu harga gabah akan berangsur turun. Dari yang sebelumnya di angka Rp 8.600-8.700 per kilogram (kg) akan turun menjadi Rp 8.000 per kg, akan turun lagi. Kemungkinan besar akan sekitar Rp 6.500 per kg,” ujarnya.

Arief melanjutkan, turunnya harga gabah di tingkat petani nantinya akan membuat harga beras ikut turun. Karenanya, kata dia, Bapanas harus menjaga harga gabah di tingkat petani.

Selain itu, Bapanas harus menjaga harga beras di tingkat produsen.

Baca juga: Pengusaha Prediksi Harga Beras Akan Turun Saat Ramadhan

"Jangan nanti sampai ada isu bahwa pemerintah tidak peduli terhadap gabah petani, tidak demikian. Harga gabah itu pasti akan turun seiring berjalannya panen, jadi bahasanya bukan harga anjlok,” tuturnya.

Lebih lanjut, Arief mengatakan, arahan Presiden Joko Widodo kepada pihaknya adalah terwujudnya keseimbangan dan harga yang baik dan wajar mulai dari hulu sampai hilir.

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin (5/2/2024). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan inflasi Januari 2024 sebesar 0,04 persen dengan komoditas penyumbang inflasi diantaranya meliputi beras, bawang merah dan tomat. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa. Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin (5/2/2024). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan inflasi Januari 2024 sebesar 0,04 persen dengan komoditas penyumbang inflasi diantaranya meliputi beras, bawang merah dan tomat.

Untuk itu, ia berkomitmen saat panen padi mengalami eskalasi, baik harga di hulu dan hilir bisa terkoreksi kembali menemui keseimbangan yang baik dan wajar.

“Angka di hulu itu setelah HPP (Harga Pokok Produksi) dan harus ada margin. Sementara di hilir, perlu ada kombinasi dan ini harus diseimbangkan. Saya ulangi sekali lagi ya, kalau nanti ada isu bahwa harga anjlok karena panen, tapi angkanya itu tetap harus di atas HPP plus margin yang dimiliki oleh petani. Ini yang harus terus dijaga,” ucap dia.

Baca juga: Dirut Bulog: Pasokan Beras di Pasar Karawang Mendekati Normal

Untuk diketahui, hingga 27 Februari 2024, stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) dalam bentuk beras total ada 1,3 juta ton.

Sementara stok beras yang ada di PIBC masih di atas normal mencapai 34.000 ton dan Cadangan Beras Pemerintah Daerah (CPPD) yang ada di provinsi tercatat total 7,4 ribu ton. Pada saat yang sama Bulog juga melakukan upaya penyerapan yang bersumber dari produksi dalam negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com