Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha: Beras Langka di Ritel karena Diborong Caleg

Kompas.com - 28/02/2024, 13:45 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) Billy Harianto mengungkapkan, salah satu alasan mengapa stok beras sempat langka di ritel adalah lantaran diborong para Calon Legislatif (Caleg) untuk kampanye.

Dia menjelaskan, setelah 2 hari masa kampanye resmi dimulai, awalnya para Caleg sudah memesan ke para pengusaha beras di Pasar Induk Cipinang. Namun sayangnya lantaran keterbatasan waktu, akhirnya caleg-caleg memborong beras dari ritel.

"Kemarin kan beras langka di ritel diberitakan, itu betul karena diserbu Caleg yang 5 Kilogram. Banyak yang mesan di sini Caleg itu, tapi enggak mampu produksi karena waktu enggak cukup," ujarnya di Jakarta, Rabu (28/1/2024).

"Nah karena waktu enggak cukup akhirnya mereka beli modern market. Waktu itu modern market belum dibatasi pembeliannya," sambungnya.

Baca juga: Bakal Cek Isu Beras Langka, Jokowi: Saya akan Tunjukkan Ada atau Enggak

Menurut dia, pembelian beras dalam volume yang banyak untuk digelontorkan ketika kampanye, sah-sah saja dilakukan apalagi saat ini harga beras tinggi. Sehingga langkah tersebut pun dinilai sangat membantu masyarakat, utamanya masyarakat menengah ke bawah.

Sementara kondisi sekarang, lanjut Billy, baik beras premium dan beras yang berkualitas tinggi sudah memenuhi keranjang ritel modern. Namun untuk beras SPHP masih belum rata digelontorkan di ritel modern. "Karena beras SPHP kan program Bulog, Bulog yang langsung menyalurkan ke ritel," kata Billy.

Baca juga: Beras Langka dan Mahal, Ini Aneka Macam Alasan Pemerintah

 


Sebelumnya, Tim Satgas Pangan Bareskrim Mabes Polri Brigjen Pol Assegaf mengungkapkan, penyebab beras langka di ritel modern adalah karena para produsen lebih tertarik untuk memasok beras premium hasil olahannya ke pasar tradisional ketimbang di ritel. 

Hal itu lantaran harga yang dilepas ke pasar tradisional lebih tinggi jika dibandingkan dilepas ke ritel. 

“Stok beras di gudang distribusi center dan outlet ritel modern minim namun di pasar tradisional mencukupi. Itu lantaran produsen beras cenderung memasok beras premium ke pasar tradisional dibandingkan ke ritel modern karena harga lebih kompetitif,” ujarnya dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi pangan yang disiarkan secara virtual, Senin (26/2/2024).

Baca juga: Pemerintah Bantah Bansos Pangan Sebabkan Beras Langka dan Mahal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com