Sementara, pada Maret 2020, kemiskinan perdesaan naik sebesar 0,22 persen poin dari 12,60 persen pada September 2019 menjadi 12,82 persen pada Maret 2020.
Mengantisipasi kejadian serupa, pemerintah menggelontorkan bantuan sosial beras untuk menahan gejolak harga.
Perlu dorongan percepatan penerapan bibit unggul serta inovasi dan adaptasi teknologi, terutama yang tahan cuaca. Supaya lompatan produksi padi bisa mengejar Vietnam dan Filipina.
Sekarang, di tengah inflasi yang terjaga, ternyata kecolongan pada harga beras melambung tak terbendung.
Produksi gabah dihantui mundurnya panen akibat El-Nino, anomali cuaca, curah hujan tinggi berdampak banjir yang menggenangi berbagai lokasi lahan sawah.
Defisit beras bertambah panjang dari enam bulan pada 2022/2023, menjadi delapan bulan pada 2023/2024. Puncak panen raya mundur dari Maret menjadi April.
Musim hujan yang diperkirakan berlangsung singkat, semakin sulit menahan laju harga beras. Berharap cemas menunggu inovasi kebijakan pengendalian harga selain impor dan operasi pasar yang lebih tangkas, supaya harga beras bisa lebih cepat terpangkas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.