Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPKH Perluas Edukasi Menabung Haji untuk Masyarakat

Kompas.com - 01/03/2024, 15:33 WIB
Aprillia Ika

Editor

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) terus mendorong edukasi mengenai Menabung Haji bagi masyarakat. Sebab, masa tunggu haji di Indonesia rata-rata mencapai 26 tahun sementara jumlah jamaah tunggu di Indonesia mencapai 5,3 juta orang.

"Banyak yang belum mengetahui kalau kita nabung haji dananya itu bertumbuh karena diinvestasikan secara syariah," kata Anggota Bidang Kesekretariatan Badan dan Kemaslahatan BPKH Amri Yusuf melalui keterangannya, Jumat (1/3/2024).

Menurut dia, calon jamaah haji bisa lihat dananya bisa tumbuh secara real time di Aplikasi BPKH VA jika melakukan menabung haji.

"Saat menabung haji, setiap jamaah akan mendapatkan imbal hasil dari investasi BPKH langsung ke nomor rekening hajinya," lanjut Amri.

Baca juga: BPKH Edukasi Pentingnya Menabung Haji di Usia Muda

Untuk itu, BPKH terus memperluas dan menggencarkan kampanye menabung haji untuk mengatasi lamanya waktu tunggu jamaah haji.

Masyarakat yang menabung biaya haji sejak dini, dinilai akan turut mengurangi jumlah jamaah haji dengan usia berisiko tinggi dan menekan angka jamaah haji meninggal dunia.

"Harapannya, banyak usia muda produktif yang menjadi tangan-tangan untuk petugas haji karena jumlah petugas haji dengan jamaah kan jauh, jamaah saja sudah mencapai 240.000 tahun ini," lanjut Amri.

Baca juga: Bank Mega Syariah Bidik Pertumbuhan Volume Tabungan Haji Naik 15 Persen

Edukasi menggunakan andong

Edukasi menabung haji BPKH menggunakan transportasi tradisional andong di Yogyakarta.DOK. BPKH Edukasi menabung haji BPKH menggunakan transportasi tradisional andong di Yogyakarta.

Salah satu upaya edukasi menabung haji yang dilakukan BPKH yakni dengan menempelkan QR Code di sisi belakang andong di Yogyakarta.

Jadi, nanti ketika QR Code tersebut di-scan pada gawai, maka akan langsung terkoneksi dengan website dan Youtube BPKH. Di sana, akan ada berbagai informasi terkait pengelolaan keuangan haji yang bisa diakses oleh masyarakat.

"Transportasi tradisional Andong ini harus didukung secara langsung. Kemarin aspek wisata sangat terdampak pada saat pandemi Covid-19. BPKH sudah memberi dukungan pada 2021, sepanjang tahun kita lakukan. 2024 ini mengulang kembali, kami tetap mendukung pariwisata di Yogyakarta," jelas Amri.

Menurutnya, kolaborasi bersama BPKH berupa branding andong menjadi ikon wisata di Yogyakarta ini menjadikan kusir andong lebih mudah dalam menggaet penumpang.

"Branding ini bisa meningkatkan minat orang naik andong. Sekaligus kami bisa memasarkan haji dan agar lebih banyak masyarakat yang mengetahui soal keberadaan BPKH," pungkas Amri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com