Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bersih-bersih" BUMN, Erick Thohir Gandeng BPKP

Kompas.com - 04/03/2024, 15:38 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menekan kerja sama dalam hal pengembangan, penerapan, serta penguatan tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern di BUMN.

Penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) pun dilakukan oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh di Kantor Pusat BPKP, Jakarta, Senin (4/3/2024). Penandatangan disaksikan langsung oleh Jaksa Agung ST Burhanuddin.

Ateh mengatakan, kerja sama ini untuk 'bersih-bersih BUMN' sebab bertujuan mewujudkan tata kelola yang baik, manajemen risiko yang efektif, dan pengendalian intern yang mampu menekan risiko kecurangan di lingkungan Kementerian BUMN dan BUMN.

Baca juga: Namanya Masuk Bursa Calon Menkeu, Wamen BUMN: Terlalu Dini

"Ini wujud nyata komitmen kami dan Jaksa agung untuk memperbaiki terus-menerus secara berkelanjutan perbaikan atau transformasi di BUMN," ujarnya dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPKP, Jakarta, Senin (4/3/2024).

Ia mengatakan, BPKP selaku auditor presiden siap melaksanakan kegiatan pengawasan dalam rangka mengawal peran strategis BUMN sebagai agent of development sekaligus value creator.

Ateh berharap, dengan kerja sama ini dan dilanjutkan dengan implementasi good governance, risk management, dan internal control secara efektif, maka akan menciptakan BUMN yang bisa memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia.

"(Kerja sama ini) tentu saja semua terkait pembenahan, terkait dengan kasus-kasus (di BUMN). Ini kegiatan-kegiatan terkait dengan preventif," kata dia.

Menteri BUMN Erick Thohir menambahkan, kerja sama yang dilakukan dengan BPKP sudah dilakukan berkali-kali untuk memperkuat transformasi di BUMN. BPKP berperan untuk melakukan pendampingan dan pengawalan kepada BUMN.

"Kami punya niatan yang sama bahwa BUMN ini harus benar-benar sehat, karena memang konteks BUMN ini tidak hanya sebagai korporasi, tapi juga ada yang namanya pelayanan publik atau yang juga dihubungkan dengan perekonomian kerakyatan, dikaitkan juga dengan pembangunan," papar dia.

Baca juga: BUMN Bentuk Agregator untuk Tekan Biaya Logistik

Ia menekankan, berbagai transformasi yang dijalankan BUMN saat ini belum selesai. Sebagai benteng ekonomi nasional yang dihadapkan pada gejolak ekonomi global, BUMN harus semakin efisien dan kompetitif, di mana keduanya akan tercapai apabila dilandasi dengan kondisi kesehatan BUMN yang baik.

"Kita sekarang terus mendorong perbaikan mekanisme pengelolaan perusahaan lebih baik," katanya.

Pada kesempatan itu, Jaksa Agung ST Burhanuddin menggarisbawahi pentingnya pengendalian intern untuk pencegahan korupsi di BUMN. Dia berharap melalui MoU ini, BUMN dapat melakukan perbaikan tata kelola.

"Ini pembenahan. Jadi yang kemarin ditemukan perbuatan melawan hukum, kita benahi agar jangan terulang kembali," ucap dia.

Baca juga: Diam-diam, Erick Thohir Laporkan 2 Dapen BUMN Bermasalah ke Kejagung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Whats New
Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com