Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNI Bakal Tebar Dividen dari Laba 2023 Senilai Rp 10,45 Triliun

Kompas.com - 04/03/2024, 17:54 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) berencana membagikan dividen dari laba bersih tahun 2023 sebesar 50 persen atau setara dengan Rp 10,45 triliun. Hal ini diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan, Senin (4/3/2024).

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menyampaikan, pihaknya berkomitmen untuk terus menjaga momentum pertumbuhan kinerja berkelanjutan melalui ekspansi bisnis yang sehat berorientasi jangka panjang.

“Dalam RUPS Tahunan Tahun Buku 2023 dan para pemegang saham telah menyetujui pembagian dividen sebesar 50 persen dari laba bersih tahun buku 2023, senilai total Rp 10,45 triliun,” kata Royke secara virtual.

Baca juga: Usung Konsep Ramah Lingkungan, BNI Bakal Bangun Gedung di IKN

Royke mengatakan, pihaknya memastikan dapat membukukan profitabilitas yang terus meningkat, tangguh dalam menghadapi dinamika dan tantangan ekonomi, serta dapat memberikan return yang optimal bagi negara dan para pemegang saham.

Adapun nilai pembagian dividen naik 42,76 persen dari total dividen tahun buku 2022 senilai Rp 7,32 triliun. Dengan demikian, nilai dividen per lembar saham kali ini ditetapkan sebesar Rp 280,49. Sebagai BUMN, BNI juga akan menyetorkan dividen ke negara sebesar 60 persen atau Rp 6,27 triliun.

“Dengan memperhitungkan komposisi saham milik Pemerintah sebesar 60 persen, maka perseroan akan menyetorkan dividen sebesar Rp 6,27 triliun ke rekening Kas Umum Negara,” lanjutnya.

Baca juga: Cara Mudah Cek Nomor Rekening BNI lewat HP

Adapun porsi 50 persen lainnya dari laba bersih atau senilai Rp 10,45 triliun akan digunakan sebagai saldo laba ditahan untuk pengembangan usaha berkelanjutan BNI Group ke depan.

“Kenaikan rasio pembayaran dividen menjadi 50 persen di tahun ini dilakukan seiring dengan kinerja keuangan perseroan yang terus membukukan kinerja positif dengan capaian laba bersih senilai Rp 20,9 triliun di sepanjang 2023,” ujarnya.

Perseroan juga berhasil mengelola rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) pada level yang sehat mencapai 22 persen pada Desember 2023, sehingga memiliki kapasitas untuk membagi dividen dengan rasio dan nilai yang lebih besar, sambil tetap memenuhi kebutuhan bisnis dan investasi BNI Group.

Baca juga: Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Dia mengatakan, kinerja perusahaan juga dihadapkan pada tantangan eksternal pada tahun 2023, yang utamanya disebabkan oleh peningkatan risiko geopolitik, tingginya inflasi dan suku bunga global, serta perlambatan ekonomi di Tiongkok.

“Perseroan tetap konsisten dan disiplin menjalankan program transformasi selama tiga tahun terakhir. Langkah strategis ini telah menjadi turning point yang semakin memperkuat fondasi bisnis BNI,” lanjutnya.

Baca juga: BNI Sekuritas Targetkan Pertumbuhan Nasabah hingga 20 Persen Tahun Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com