Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Pupuk Wanti-wanti Harga Pupuk Naik Tahun Depan

Kompas.com - 05/03/2024, 16:07 WIB
Elsa Catriana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi memprediksi harga pupuk akan naik tahun depan jika kebijakan program Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) tidak dilanjutkan.

Untuk diketahui sebelumnya, program HGBT merupakan program pemerintah untuk memberikan harga gas murah di bawah 6 dollar AS per MMBTU bagi tujuh kelompok industri. Tujuh sektor penerima Program HGBT saat ini adalah pupuk, petrokimia, oleokimia, baja, keramik, gelas kaca, dan sarung tangan karet.

Rahmad bilang, gas menjadi salah satu Agro input atau biaya produksi dalam memproduksi pupuk. Sehingga jika kebijakan HBGT tidak dilanjutkan, kemungkinan biaya produksi pupuk pun akan ikut tinggi.

Baca juga: Erick Thohir Minta BUMN Pupuk Lirik Bisnis Petrokimia

“Saya di tahun 2024 ini tidak khawatir soal beras karena Maret, April hingga Mei akan panen tapi yang bikin enggak bisa tidur adalah setelah 2024 karena Agro input sumbernya gas. Nah gas ini kebijakan untuk pupuk hanya akan berakhir di tahun 2024 sehingga availibilty (ketersediaan) tetap ada tapi affordability (keterjangkauan)yang menjadi pertanyaan kalau kebijakan (HGBT) ini tidak menyeluruh,” ujarnya di Jakarta, Selasa (5/3/2024).

“Bentar lagi kita panen berturut-turut tapi di 2025 seandainya kebijakan harga gas tidak diteruskan yah dikhawatirkan,” sambungnya.

Sayangnya Rahmad belum bisa memastikan berapa persen kenaikan harga pupuk di tahun depan jika HGBT dihentikan tahun ini. Namun dia menegaskan, program HGBT sendiri merupakan penyangga dalam sistem produksi pupuk.

Rahmad pun menilai seharusnya program HGBT bisa dilanjutkan sehingga harga pupuk bisa terjaga kemudian.

Baca juga: Mentan: Ada Kabar Baik untuk Petani, Pupuk Subsidi Ditambah Jadi 9,55 Juta Ton

“Bayangkan kalau harga gas naik lebih cepat dibandingkan harga komoditas pangan, yang terganggu konsumen dan petani kan. Jadi untuk kelangsungan semua menurut kami HGBT harus dilanjutkan untuk memberikan kepastian dan rencana keuangan pemerintah dan kepastian pada petani,” pungkasnya.

Sebelumnya, pemerintah akan melakukan evaluasi terlebih dahulu terhadap industri penerima terkait kelanjutan kebijakan harga gas bumi tertentu (HGBT) sebesar 6 dollar AS per mmbtu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Whats New
Telat Bayar Tagihan Listrik Bisa Kena Denda, Berapa Biayanya?

Telat Bayar Tagihan Listrik Bisa Kena Denda, Berapa Biayanya?

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 20 Mei 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

Harga Bahan Pokok Senin 20 Mei 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Simak, Ini Cara Cek Lolos Tidaknya Seleksi Prakerja 2024

Simak, Ini Cara Cek Lolos Tidaknya Seleksi Prakerja 2024

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Senin 20 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Senin 20 Mei 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com