Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Allianz Life Bayar Rp 132 Miliar Klaim Nasabah Bank BTPN

Kompas.com - 05/03/2024, 17:53 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life) telah membayarkan klaim lebih dari Rp 132 miliar dalam kerja sama bancassurance dengan PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN).

Country Manager & Direktur Utama Allianz Life Indonesia Alexander Grenz mengumumkan perpanjangan kerja sama bancassurance antara Allianz Life dan BTPN. Sedikit catatan, Allianz Life dan Bank BTPN telah bekerja sama sejak 2013.

"Kerja sama antara Allianz Life dan BTPN telah terjalin selama lebih dari 10 tahun untuk menyediakan produk bancassurance," kata dia dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (5/3/2024).

Baca juga: Ada Ketidakpastian Global, Allianz Life Sebut Produk Unitlink Masih Diminati

Allianz Life menyediakan produk asuransi jiwa unit link dan asuransi jiwa tradisional sebagai pilihan untuk nasabah Bank BTPN.

Produk-produk asuransi jiwa unit link Allianz yang tersedia untuk nasabah Bank BTPN adalah Guardia Optima, Guardia Prima, Guardia Maxima, dan Guardia Ultima.

Dengan meningkatnya permintaan untuk produk asuransi tradisional dalam dua tahun terakhir ini, Allianz telah meluncurkan berbagai produk asuransi jiwa tradisional.

Produk asuransi jiwa tradisional yang ditawarkan untuk nasabah Bank BTPN adalah Guardia Legacy dan Guardia Past.

Baca juga: Allianz Life Tunjuk Alexander Grenz jadi Direktur Utama


Sementara itu, Direktur Utama Bank BTPN Henoch Munandar mengatakan, kerja sama dengan Allianz Life merupakan bentuk upaya untuk melengkapi raga produk keuangan untuk nasabah Bank BTPN.

"Kami berharap, kelanjutan sinergi antara Bank BTPN dan Allianz Life kedepannya dapat terus memberikan solusi perlindungan asuransi yang sesuai dengan kebutuhan nasabah Bank BTPN," ungkap dia.

Sebagai informasi, Allianz Life Indonesia mencatatkan pertumbuhan Annualized Premium Equivalent atau APE untuk kanal distribusi bancassurance sebesar 8 persen.

Pertumbuhan itu terjadi di tengah-tengah industri yang mengalami penurunan sebesar 7 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com