Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Ketidakpastian Global, Allianz Life Sebut Produk Unitlink Masih Diminati

Kompas.com - 05/01/2024, 17:40 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life) mengatakan, produk asuransi unitlink atau produk asuransi yang dikaitkan investasi (PAYDI) memiliki porsi pertumbuhannya sendiri.

Chief Investment Officer Allianz Life Indonesia Ni Made Daryanti mengungkapkan, ketidakpastian atau volatilitas ekonomi global memang memengaruhi kondisi pasar dan kinerja investasi.

Dengan begitu, terdapat kemungkinan terjadi pergeseran minat masyarakat ke asuransi tradisional.

"Meski demikian, kami percaya antusiasme masyarakat terhadap penggunaan asuransi jiwa unitlink ke depannya masih akan tetap diminati," kata dia kepada Kompas.com, Jumat (5/1/2024).

Baca juga: Industri Asuransi 2024, Menyongsong Pertumbuhan Unitlink dan Proteksi Anak Muda

Ia menambahkan, produk unitlink umumnya memiliki karakter yang fleksibel.

Produk asuransi unitlink memungkinkan pemegang polis memilih berbagai perlindungan yang lebih lengkap.

"Hal tersebut penting untuk dipahami nasabah ketika tenaga pemasar menjelaskan kriteria produk Allianz," imbuh dia.

Made percaya, kebutuhan dan tujuan keuangan yang dimiliki setiap orang sangat beragam. Oleh sebab itu, baik kebutuhan akan produk unitlink maupun produk tradisional di Indonesia akan tetap memiliki porsi pertumbuhannya masing-masing.

Sebelumnya, Made menerangkan kondisi volatilitas global yang diprediksi masih terjadi pada 2024 akan berimbas juga pada industri asuransi. Kondisi pasar keuangan akan memengaruhi kinerja investasi.

"Hal ini akan berimbas juga ke kinerja subdana asuransi jiwa unitlink," tandas dia.

Sebagai informasi, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat, premi industri asuransi jiwa sebesar Rp 132,04 triliun sampai kuartal III-2023.

Premi unitlink berkontribusi 48,7 persen terhadap total premi industri asuransi jiwa. Sementara, produk tradisional mendominasi 51,3 persen dari total premi.

Pendapatan premi produk tradisional tercatat Rp 67,67 triliun sampai kuartal III-2023. Jumlah tersebut tumbuh 12,5 persen secara tahunan dibandingkan pendapatan premi tradisional senilai Rp 60,16 triliun.

Berbeda, premi asuransi unitlink atau produk asuransi yang dikaitkan dengan invstasi (PAYDI) justru turun 22,4 persen secara tahunan menjadi Rp 64,37 triliun sampai akhir September 2023.

Baca juga: 10 Unitlink Pendapatan Tetap dengan Imbal Hasil Terbesar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com