JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, perusahaan pelat merah tidak akan lagi gencar di sektor perhotelan. Pihaknya saat ini tengah mengonsolidasikan bisnis hotel yang berada di bawah BUMN-BUMN.
Sebelumnya, Calon Presiden sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengusulkan agar BUMN tidak lagi berbisnis hotel, melainkan sektor ini diserahkan ke swasta.
Erick menuturkan, hampir setiap BUMN memang memiliki bisnis hotel. Namun, sejak menjabat sebagai Menteri BUMN, dia telah mencabut pengelolaan hotel dari berbagai BUMN, lalu dikonsolidasikan.
Baca juga: Prabowo: Saya Pikir, Kita Tidak Perlu BUMN Hotel
Adapun hotel-hotel BUMN yang telah disatukan ke dalam holding perhotelan berada di bawah naungan PT Wijaya Karya Realty (WIKA Realty).
Holding ini sudah membawahi 23 hotel yang dikonsolidasikan, dan dikelola oleh Pesona Indonesia Jaya dan Hotel Indonesia Group (HIG).
Erick menjelaskan, pihaknya akan mencari mitra untuk mengelola bisnis hotel BUMN. Hal ini dilakukan agar perusahaan pelat merah tak perlu lagi menggarap semua lini bisnis, termasuk perhotelan, melainkan fokus menggarap lini bisnis yang benar-benar penting.
Baca juga: Prabowo Usul BUMN Dilarang Bisnis Hotel, Ini Tanggapan Erick Thohir
"Ini yang akan kita cari partner nanti ke depan, karena tidak perlu di semua lini BUMN ada," kata dia.
Sebelumnya, Prabowo Subianto menyebut tak perlu adanya BUMN yang bergerak di sektor perhotelan. Ia pun meminta pandangan Menteri BUMN Erick Thohir terkait ide tersebut.
Hal itu diungkapkan Prabowo dihadapan Erick dalam acara Macro Day - Mandiri Investment Forum 2024 di Fairmont Jakarta, Selasa (5/3/2024) lalu.
Baca juga: Apa Alasan Prabowo Usul BUMN Sebaiknya Dilarang Bisnis Hotel?
"Saya pikir, kita tidak perlu BUMN hotel. Bagaimana menurut Pak Erick? Saya minta saran Pak Erick," ujarnya.
Calon Presiden itu mengatakan, pertimbangan tersebut muncul seiring dirinya ingin merasionalisasi atau mengurangi BUMN yang tidak memiliki strategi bisnis yang jelas.
Selain itu, dirinya ingin investasi bisa didapatkan dari mana saja, serta ingin sektor swasta semakin berkembang.
Oleh karena itu, Prabowo menilai perlunya diberikan ruang lebih luas bagi sektor swasta untuk mengembangkan bisnisnya. Maka, rasionalisasi BUMN menjadi salah satu cara untuk memberikan ruang kepada swasta.
Baca juga: Disindir Prabowo, Ini Belasan BUMN yang Punya Bisnis Hotel
"BUMN, Pak Erick, kita harus rasionalisasi, jika tidak ada alasan yang sangat strategis, mungkin kita harus punya program rasionalisasi privatisasi dari BUMN," kata Prabowo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.