Untuk mengendalikan inflasi, bank sentral seringkali meningkatkan suku bunga. Ini dapat mengakibatkan biaya pinjaman yang lebih tinggi bagi konsumen dan bisnis, yang dapat mengurangi investasi dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
5. Mengurangi nilai aset
Dampak inflasi juga dapat menyebabkan penurunan nilai nyata dari aset finansial seperti tabungan, obligasi, dan saham karena nilai uang menurun. Ini dapat merugikan investor dan mengurangi daya tarik investasi jangka panjang.
6. Meningkatkan ketidaksetaraan
Inflasi yang tinggi atau tidak terkendali dapat meningkatkan kesenjangan antara mereka yang memiliki aset yang dapat diindeks ke inflasi dan mereka yang tidak memiliki aset tersebut, meningkatkan ketidaksetaraan ekonomi.
7. Meningkatkan biaya hidup
Dampak inflasi yang tinggi menyebabkan kenaikan harga barang dan jasa secara umum, yang dapat meningkatkan biaya hidup bagi masyarakat. Ini bisa sangat merugikan bagi mereka yang berpenghasilan rendah dan kelompok rentan lainnya.
Baca juga: Apa Itu Inflasi Hijau: Definisi, Dampak, dan Contoh di Banyak Negara
Dengan demikian, penting bagi pemerintah dan bank sentral untuk menjaga inflasi tetap rendah dan stabil agar dapat meminimalkan dampak negatif yang disebabkan oleh inflasi yang tinggi atau tidak terkendali.
Langkah-langkah kebijakan yang tepat, seperti kebijakan moneter yang hati-hati dan kebijakan fiskal yang bijaksana, dapat membantu mengurangi risiko dampak inflasi yang sifatnya negatif.
Dampak negatif inflasi bagi produsen atau rumah tangga perusahaan adalah bisa membuat lonjakan biaya produksi sehingga produsen terpaksa menaikkan harga barang yang diproduksinya.
Bahkan dalam beberapa kasus, dampak negatif inflasi bagi produsen atau rumah tangga perusahaan adalah bangkrut atau perusahaan tak bisa melanjutkan operasionalnya.
Baca juga: Dampak Inflasi, McDonalds AS Sepi Pengunjung
Inflasi, dalam batas tertentu, juga dapat memiliki dampak positif terhadap perekonomian. Berikut beberapa dampak positif dari inflasi:
1. Mendorong investasi
Dampak inflasi yang rendah dan stabil dapat mendorong investasi karena membuat biaya pinjaman lebih rendah dan memberikan insentif bagi perusahaan untuk memperluas produksi mereka. Hal ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
2. Meningkatkan pendapatan dan keuntungan