Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian Inflasi, Penyebab, Dampak, dan Mengatasinya

Kompas.com - 16/03/2024, 05:47 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Inflasi adalah istilah yang tentu sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat. Pengertian inflasi sendiri dikaitkan dengan suatu kondisi di mana harga-harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan secara terus-menerus dalam jangka waktu tertentu.

Indikator utama inflasi adalah menggunakan indeks harga konsumen atau IHK (consumer price index/CPI) yang mencerminkan perubahan harga rata-rata sekelompok barang dan jasa yang sering dikonsumsi oleh masyarakat.

Dikutip dari laman Bank Indonesia (BI), pengertian inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu.

Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas atau mengakibatkan kenaikan harga pada barang lainnya. Kebalikan dari inflasi disebut deflasi.

Baca juga: Dampak Inflasi, McDonalds AS Sepi Pengunjung

Di Tanah Air, perhitungan inflasi dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Lembaga negara ini rutin melakukan survei untuk mengumpulkan data harga dari berbagai macam barang dan jasa yang dianggap mewakili belanja konsumsi masyarakat.

Data dari BPS tersebut kemudian dipakai untuk menghitung tingkat inflasi dengan membandingkan harga-harga saat ini dengan periode sebelumnya.

Penyebab inflasi

Masih menurut Bank Indonesia, ada tiga penggolongan penyebab inflasi. Berikut di antaranya:

1. Tekanan dari sisi penawaran (cost push inflation)

Penyebab inflasi paling umum adalah cost push inflation. Ini terjadi ketika inflasi disebabkan oleh tekanan dari sisi penawaran atau peningkatan biaya produksi.

Beberapa faktor penyebabnya meliputi:

  • Depresiasi nilai tukar: Jika mata uang suatu negara mengalami depresiasi terhadap mata uang asing, harga impor akan naik, sehingga meningkatkan biaya produksi dan akhirnya mendorong inflasi.
  • Dampak inflasi luar negeri: Inflasi di negara mitra dagang atau di pasar global dapat berdampak pada harga-harga impor, yang dapat meningkatkan biaya produksi di dalam negeri.
  • Peningkatan harga komoditas yang diatur Pemerintah: Jika Pemerintah mengatur harga komoditas yang penting, kenaikan harga tersebut dapat menyebabkan peningkatan biaya produksi secara umum.
  • Negative supply shocks : Bencana alam atau gangguan dalam distribusi barang dan jasa dapat mengurangi penawaran, yang berpotensi menyebabkan kenaikan harga.

Baca juga: Soroti Inflasi Pangan, Asosiasi Pekerja: Upah Murah Bikin Daya Beli Rendah

2. Tekanan dari sisi permintaan (demand pull inflation)

Penyebab inflasi kedua yakni demand pull inflation. Ini terjadi ketika inflasi disebabkan oleh tekanan dari sisi permintaan atau meningkatnya permintaan barang dan jasa relatif terhadap ketersediaannya.

Dalam konteks makroekonomi, kondisi ini digambarkan oleh output riil yang melebihi output potensialnya atau permintaan total (agregate demand) lebih besar dari pada kapasitas perekonomian hal tersebut dapat mendorong kenaikan harga.

3. Ekspektasi inflasi

Ekspektasi inflasi adalah faktor yang dipengaruhi oleh persepsi dan harapan masyarakat serta pelaku ekonomi terhadap tingkat inflasi di masa depan. Faktor ini dapat mempengaruhi keputusan konsumen, investor, dan pelaku ekonomi lainnya.

Baca juga: Harga Emas Dunia Turun Dibayangi Data Inflasi AS

Ada dua jenis ekspektasi inflasi:

  • Ekspektasi inflasi adaptif: Ekspektasi inflasi yang didasarkan pada pengalaman masa lalu atau data historis.
  • Ekspektasi inflasi forward-looking: Ekspektasi inflasi yang didasarkan pada analisis dan perkiraan terhadap faktor-faktor ekonomi dan kebijakan yang mempengaruhi inflasi di masa depan.

Baca juga: Ancaman Inflasi Pangan di Depan Mata Perlu Segera Diatasi

Salah satu penyebab inflasi adalah kenaikan harga kebutuhan pokok seperti beras dan BBM.KOMPAS.COM/Ahmad Riyadi Salah satu penyebab inflasi adalah kenaikan harga kebutuhan pokok seperti beras dan BBM.

Dampak inflasi

Inflasi dapat memiliki berbagai dampak, baik positif maupun negatif, tergantung pada tingkat dan kestabilannya. Berikut adalah beberapa dampak inflasi:

Dampak inflasi yang negatif

Inflasi yang tinggi atau tidak terkendali dapat memiliki sejumlah dampak negatif yang signifikan, antara lain:

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com