Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi AS Naik Menjadi 3,2 Persen pada Februari

Kompas.com - 15/03/2024, 09:24 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi


NEW YORK, KOMPAS.com - Inflasi AS kembali meningkat pada bulan Februari, membuat Federal Reserve menunggu setidaknya sampai musim panas sebelum mulai menurunkan suku bunga.

Inflasi yang diukur berdasarkan Indeks harga konsumen (IHK), mencakup biaya barang dan jasa, meningkat 0,4 persen pada bulan Februari menjadi 3,2 persen dari tahun lalu.

Biro Statistik Tenaga Kerja Departemen Tenaga Kerja melaporkan pada hari Selasa bahwa kenaikan inflasi secara bulanan sesuai dengan ekspektasi, namun secara tahunan sedikit lebih tinggi dari perkiraan konsensus Dow Jones sebesar 3,1 persen.

Inflasi yang tidak termasuk harga pangan dan energi yang bergejolak, IHK inti naik 0,4 persen dalam sebulan atau naik 3,8 persen dalam setahun. Keduanya sepersepuluh poin persentase lebih tinggi dari perkiraan.

Baca juga: Dampak Inflasi, McDonalds AS Sepi Pengunjung

Meskipun laju inflasi dalam 12 bulan jauh dari puncak inflasi pada pertengahan tahun 2022, angka tersebut masih jauh di atas target The Fed sebesar 2 persen seiring dengan semakin dekatnya pertemuan bank sentral.

Kenaikan biaya energi sebesar 2,3 persen menjadi katalis yang mengerek angka inflasi utama. Biaya makanan tetap pada bulan tersebut, sementara tempat tinggal naik 0,4 persen.

BLS melaporkan bahwa peningkatan energi dan tempat tinggal berjumlah lebih dari 60 persen dari total keuntungan. Harga bensin melonjak 3,8 persen sementara harga sewa rumah naik 0,4 persen.

“Inflasi terus meningkat di atas 3 persen, dan sekali lagi biaya tempat tinggal menjadi penyebab utama,” kata ekonom korporat di Navy Federal Credit Union Robert Frick, dikutip dari CNBC.

“Dengan harga rumah yang diperkirakan akan naik tahun ini dan harga sewa yang turun secara perlahan, penurunan harga rumah yang telah lama ditunggu-tunggu tidak akan menjadi solusi dalam waktu dekat,” lanjutnya.

“Di sisi lain, laporan seperti yang dirilis pada bulan Januari dan Februari tidak akan mendorong The Fed untuk menurunkan suku bunga dengan cepat,” tegas dia.

Baca juga: Utang AS Naik Rp 15.702 Triliun Saban 100 Hari, Emas dan Bitcon Jadi Makin Diminati


Sementara itu, tarif penerbangan mencatat kenaikan 3,6 persen, harga pakaian jadi naik 0,6 persen dan kendaraan bekas naik 0,5 persen. Walau demikian, layanan perawatan medis, turun 0,1 persen.

Para pejabat The Fed dalam beberapa pekan terakhir telah memberi isyarat bahwa penurunan suku bunga mungkin terjadi pada tahun ini dan menyatakan kehati-hatian untuk tidak melakukan penurunan suku bunga terlalu cepat dalam upaya melawan harga yang tinggi.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com