"Mantab..ngitungnya gimana nih...naik Dari 7000 jadi 9500. Dari mana Cara dpt angka 2500? Sekalian aja naik 50.000, biar sepi jalan toll." kata akun @destaubing.
"Oke gas oke gas, naikin terus gas. Mantap all in. Klo bs setelah pemilu semuanya d naikin aja, pas pemilu jgn dkasih tau dulu, biar yg nyoblos pd kaget sm ky presidennya suka kaget," ungkap @muhammad_ahasib.
Atas banyaknya kritikan yang didapatkan dari warganet, Basuki memberikan penjelasan terkait integrasi tarif tol tersebut.
Baca juga: Puncak Mudik Lebaran Diprediksi 6 April 2024, Pemudik Perlu Antisipasi Jalan Tol Ini
Penjelasan ini diutarakan Basuki usai acara peresmian renovasi dan rehabilitasi Yayasan Pendidikan Putra di kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Sabtu (9/3/2024).
"Jalan tol ini sesuai UU (Undang-undang) kan 2 tahun sekali naik. Ini saya sudah tahan betul enam bulan. Ini beliau ini yang nahan (menunjuk Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja dan Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja), enam bulan sebetulnya sudah harus naik," ungkap Basuki.
Basuki kembali menegaskan, kebijakan ini merupakan bagian dari ekosistem usaha jalan tol yang sudah waktunya mengalami kenaikan tarif.
"Dan ini sudah saya tahan, sudah saya menahan untuk tidak naik enam bulan. Jadi, menurut saya sudah waktunya untuk naik," lanjut Basuki.
Baca juga: InJourney Siapkan 2.088 Tiket Mudik Gratis BUMN, Cek Rutenya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.