Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Terdengar Lebih Pintar Saat Menyampaikan Ide, Pakai 3 Frasa Ini

Kompas.com - 25/03/2024, 16:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Terdengar lebih pintar hingga lebih cerdas saat menyampaikan ide tidak sekadar mengenai orisinalitas ide yang ingin kamu sampaikan. Cara kamu menyampaikan ke orang-orang sekitar ternyata juga tidak kalah penting.

Dosen Universitas Stanford dan pakar komunikasi Matt Abrahams mengatakan, orang sering kali menggunakan kata dan susunan kata atau frasa yang rumit agar terdengar lebih berwawasan luas.

Hal ini sebenarnya bisa berdampak buruk, misal membuat orang lain yang kita ajak bicara merasa minder dan dihakimi. Menurut Abrahams, sebaiknya usahakan kata atau frasa yang kita sampaikan mudah dipahami.

“Asal-usul kata komunikasi berasal dari ‘membuat menjadi umum’, dan jika kamu mencoba membuat sesuatu menjadi umum, kamu benar-benar harus menempatkannya dalam cara yang dapat dipahami orang,” kata Abrahams, dikutip dari CNBC.

“Ada banyak hal yang dapat dilakukan orang untuk berpura-pura mencoba membuat diri mereka terlihat lebih baik, terdengar lebih baik, dan sebagainya,” lanjutnya.

Baca juga: Studi Buktikan, Perempuan Lebih Pintar Kelola Uang Ketimbang Laki-laki

Dia menyarankan, jika kamu berbicara dengan seseorang terutama untuk menyampaikan ide, ada baiknya untuk mencoba menggunakan tiga susunan kata atau frasa sederhana yang didukung ahli. Apa saja? Simak tips di bawah ini. 

1. ‘Bisakah kamu menceritakan lebih banyak tentang hal itu?'

Ketika seseorang curhat kepada kamu tentang sesuatu yang sensitif atau penting, pikiran pertama kamu adalah seharusnya tidak memberikan anekdot pribadi.

Penulis Kathy dan Ross Petras mengatakan, orang dengan kecerdasan emosional atau EQ yang tinggi, mengajukan pertanyaan yang membuat lawan bicaranya merasa didengar dan diakui.

“Sementara itu, orang yang kurang kesadaran diri hanya peduli pada pikiran dan pendapatnya sendiri. Tapi orang yang cerdas secara emosional tertarik pada perasaan orang lain dan apa yang mereka katakan,” kata Petras.

Petras mengungkapkan, kalimat “Bisakah kamu menceritakan lebih banyak tentang hal itu?” akan mendorong orang lain untuk mendiskusikan perasaan dan pengalamannya.

"Kemudian, setelah kamu mendengarkan dan mengakui perasaan mereka, kamu dapat berusaha untuk menempatkan diri kamu pada posisi mereka dengan cara yang bermakna,” tambahnya.

Baca juga: 3 Jawaban yang Tak Boleh Digunakan Saat Wawancara Kerja, Apa Saja?

2. ‘Menurut saya...'

Pelatih pidato dan jurnalis John Bowe mengungkapkan, ketika kamu mengoreksi seseorang atau memberikan pendapat, mengatakan “ini masalahnya” akan dianggap menyinggung dan kasar.

Orang-orang dengan kesadaran dan kecerdasan tinggi menghindari “pernyataan yang melegakan”.

Frasa ini menegaskan bahwa apa pun yang terjadi selanjutnya akan menjadi keputusan final dan otoritatif mengenai permasalahan yang ada,” tambah Bowe.

“Bahkan ketika digunakan secara tidak sengaja, ini mungkin terdengar terlalu penting,” ujarnya.

Sebaliknya, awali pernyataan kamu dengan “Saya pikir,” yang dinilai menghilangkan kesan bahwa kamu mengeluarkan deklarasi dengan sombong.

Baca juga: Simak, Ini Tips Cerdas Mengelola THR

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com