Hasilnya menunjukkan bahwa ekonomi China siap mengakhiri kuartal pertama dengan kuat, dengan pertumbuhan pendapatan yang mempercepat dan kenaikan harga yang meningkatkan margin.
Namun demikian, beberapa analis mengingatkan bahwa target pertumbuhan ekonomi China sebesar 5 persen yang ditetapkan oleh pemerintah China untuk tahun ini bisa menjadi tantangan.
Baca juga: Luhut Ungkap Rencana Investasi Produsen Mobil Listrik China di RI
Meskipun stimulus pemerintah telah diumumkan, akan tetapi penurunan pinjaman dari sektor bisnis menunjukkan adanya potensi untuk perlambatan pertumbuhan di masa mendatang.
Tentang peningkatan pekerjaan, laporan tersebut mencatat bahwa hampir semua sektor melihat pertumbuhan dalam jumlah tenaga kerja. Pengeluaran ritel juga meningkat, kecuali untuk barang mewah.
Di sektor properti, meskipun masih terjadi penurunan dalam penjualan properti residensial, namun penjualan dan konstruksi properti komersial menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Dalam sektor manufaktur, produksi dan pesanan domestik mengalami pertumbuhan sejak bulan Februari, meskipun pesanan ekspor mengalami penurunan.
Baca juga: Tahan Laju Utang Non-Bank, China Naikkan Modal Minimum Perusahaan Pembiayaan 3 Kali Lipat
Data resmi menunjukkan bahwa investasi dalam properti turun 9 persen dalam dua bulan pertama tahun ini dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Namun, investasi dalam infrastruktur meningkat sebesar 6,3 persen, sementara sektor manufaktur mengalami peningkatan sebesar 9,4 persen.