Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Miliarder Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati dalam Kasus Penipuan

Kompas.com - 12/04/2024, 12:52 WIB
Filipi Jhonatan Partogi Situmorang,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Truong My Lan, seorang miliarder pengusaha properti terkemuka di Vietnam, dijatuhi hukuman mati pada Kamis (11/4/2024) karena keterlibatannya dalam kasus penipuan keuangan terbesar negara tersebut.

Media setempat melaporkan bahwa Lan dinyatakan bersalah atas penyelewengan, suap, dan pelanggaran aturan perbankan terkait pemberian pinjaman.

Dikutip dari CNBC, Jumat (12/4/2024) Lan, yang menjabat sebagai ketua perusahaan pengembang properti Van Thinh Phat Holdings Group, dituduh mengambil pinjaman yang melanggar hukum dari Saigon Joint Stock Commercial Bank (SCB) untuk kepentingan pribadi dan perusahaan cangkangnya.

Baca juga: Daftar 10 Kota dan 10 Negara dengan Jumlah Miliarder Terbanyak di Dunia

Ilustrasi properti, bisnis properti.SHUTTERSTOCK/VITALII VODOLAZSKYI Ilustrasi properti, bisnis properti.

Pinjaman ini dilaporkan bernilai total 44 miliar dollar AS atau setara sekitar Rp 706 triliun dan menyumbang lebih dari 90 persen dari pinjaman SCB antara 2012 dan 2022.

Dalam pembelaannya, Lan berargumen bahwa dirinya hanya mengendalikan sekitar 15 persen dari bank tersebut dan tidak memiliki posisi resmi di dalamnya.

Namun, pengadilan menemukan bahwa Lan memiliki saham pengendalian lebih dari 90 persen di SCB dan merupakan pemilik de facto bank.

Sebagian besar pinjaman tersebut dialirkan ke Van Thinh Phat, sementara dana lainnya digunakan secara pribadi.

Baca juga: Pengenalan Pola Jadi Kunci Miliarder Sukses Miliarder Michael Rubin Kembangkan Bisnis

Meskipun sebagian besar pinjaman telah diselesaikan oleh Lan, pengadilan memutuskan bahwa dia harus mengganti rugi bank sepenuhnya.

Lan, yang pertama kali ditangkap pada tahun 2022, akan mengajukan banding atas hukuman mati yang dijatuhkan padanya, konfirmasi dari anggota keluarga.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Total Keterlambatan Penerbangan Haji Capai 32 Jam, Kemenag Tegur Garuda

Total Keterlambatan Penerbangan Haji Capai 32 Jam, Kemenag Tegur Garuda

Whats New
Punya Peta Jalan, Industri BPR Hadapi 3 Tantangan Struktural

Punya Peta Jalan, Industri BPR Hadapi 3 Tantangan Struktural

Whats New
Kemenperin Bantah Kemendag soal Terbitkan 'Pertek' Lamban,: Paling Lama 5 Hari

Kemenperin Bantah Kemendag soal Terbitkan "Pertek" Lamban,: Paling Lama 5 Hari

Whats New
[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: 'Confirm' Disebabkan Internal 'Engine'

Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: "Confirm" Disebabkan Internal "Engine"

Whats New
Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com