Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurs Rupiah Diramal Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS

Kompas.com - 14/04/2024, 08:27 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong memproyeksikan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS akan melemah ketika pasar forex domestik dibuka setelah masa libur. Bahkan rupiah diproyeksikan akan tembus di level 16.000 sampai 16.200.

"Tidak heran apabila rupiah akan dibuka melemah tajam, mengingat dollar AS sangat kuat sepekan ini," kata dia dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (14/4/2024).

Berdasarkan data Bloomberg pada penutupan perdagangan di pasar spot Jumat (5/4/2024), nilai tukar rupiah ada di level Rp 15.848 per dollar AS. Sementara itu, mengacu kurs tengah Jisdor, nilai tukar rupiah pada Jumat (5/4/2024) pada level Rp 15.873 per dollar AS.

Baca juga: Mengenal Mata Uang Timor Leste dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Saat ini pasar mata uang di dalam negeri masih tutup karena libur Lebaran 2024. Pasar baru akan dibuka pada Senin (15/4/2024).

Namun berdasarkan data Google Finance, nilai tikar rupiah telah menyentuh angka 16.117 per dollar AS pada Sabtu (13/4/2024). Adapun dalam keterangannya, data kurs rupiah di Google Finance disediakan oleh Morningstar.

Menurut Lukman, potensi pelemahan rupiah hal masih ditambah dengan data inflasi AS yang dinilai secara mengejutkan naik dan di atas perkiraan.

Baca juga: Apa Mata Uang Singapura dan Berapa Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Selain itu, kurs rupiah juga akan dipengaruhi peluang bank sentral AS The Fed untuk memangkas suku bunga pada September 2024, mundur dari semula Juni 2024.

"Dollar AS juga didukung oleh permintaan safe haven oleh kekhawatiran penyerangan Iran terhadap Israel," imbuh dia.

Menurut Lukman, hampir tidak ada sentimen yang positif yang dapat mendukung rupiah.

Baca juga: 10 Mata Uang Terendah di Dunia, Rupiah Posisi Berapa?

Di sisi lain, pada minggu ini China mencatat inflasi yang lebih rendah dari perkiraan. Seiring itu, data perdagangan juga tercatat surplus dengan ekspor dan impor yang lebih rendah dari perkiraan juga semakin menekan rupiah.

Menurut dia, rupiah masih akan tertekan dan berada pada level 16.000 sampai 16.200. Adapun, pelemahan rupiah ini dapat diatasi apabila BI kembali mengintervensi.

"Apabila tidak, rupiah masih akan terus melemah di atas 16.000," tutup dia.

Baca juga: Simak Proyeksi Rupiah Setelah Lebaran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com