Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makin Mengkilap, Harga Emas Dunia Diprediksi Tembus 3.000 Dollar AS

Kompas.com - 17/04/2024, 21:29 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga emas terus mendekati rekor tertinggi beberapa hari setelah ketegangan di Timur Tengah meningkat, sehingga meningkatkan daya tarik emas sebagai safe-haven.

Harga emas dunia mencatat rekor penutupan lainnya pada awal pekan ini dengan kontrak teraktif bulan Juni untuk emas berjangka diperdagangkan 0,37 persen lebih tinggi dan bertahan pada 2.383 per ounce, dan beberapa pihak mengatakan masih ada ruang untuk bergerak.

“Reli emas baru-baru ini dibantu oleh panasnya geopolitik dan bertepatan dengan rekor tingkat indeks ekuitas,” tulis analis Citi, dikutip dari CNBC, Rabu (17/4/2024). 

Baca juga: Harga Emas Dunia Stabil di Level Tinggi akibat Panasnya Geopolitik Timur Tengah

Ilustrasi emas, emas batangan.SHUTTERSTOCK/PIXFICTION Ilustrasi emas, emas batangan.

Citi mengatakan, permintaan terhadap aset safe haven meningkat di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah setelah Iran menembakkan lebih dari 300 drone dan rudal langsung ke Israel, sebagian besar dapat dicegat, berkat sistem pertahanan udara Iron Dome Israel.

Pengamat pasar memantau dengan cermat potensi pembalasan dari Israel, yang telah berjanji untuk menetapkan harga dari Iran.

Analis pasar di perusahaan jasa keuangan Conotoxia fintech Bartosz Sawicki mengatakan pembalasan yang signifikan dapat menyebabkan konflik yang lebih luas, yang akibatnya akan memicu kembali pembelian emas, serta kenaikan harga minyak dan penguatan dollar AS.

Emas, yang mempertahankan nilainya sebagai lindung nilai terhadap inflasi, cenderung berkinerja baik dalam periode ketidakpastian ekonomi ketika investor menjauh dari aset-aset berisiko seperti ekuitas,” ungkap dia.

Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini 17 April 2024

Harga emas batangan mencapai titik tertinggi sepanjang masa di level 2.448.80 per ounce intraday Jumat lalu.

Harga emas spot telah mengalami penurunan sejak awal tahun ini, naik lebih dari 15 persen year-to-date karena berbagai faktor termasuk belanja bank sentral global, ketegangan geopolitik dan ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS.

Harga emas diprediksi terus mengkilapPIXABAY/LINDA HAMILTON Harga emas diprediksi terus mengkilap
Harga emas biasanya memiliki hubungan terbalik dengan suku bunga.

Ketika suku bunga turun, emas menjadi lebih menarik dibandingkan dengan aset pendapatan tetap seperti obligasi, yang akan memberikan imbal hasil yang lebih lemah.

Baca juga: Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 17 April 2024

Inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan pada bulan Maret mendorong kembali ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga ke bulan September, dan ekspektasi sekarang adalah penurunan suku bunga sebanyak dua kali, bukan tiga kali.

Analis tetap optimis terhadap prospek logam kuning, didorong oleh permintaan fisik yang terus berlanjut serta daya tariknya sebagai lindung nilai geopolitik.

“Kami memproyeksikan emas senilai 3.000 dollar AS per troy ounce dalam 6-18 juta tahun ke depan,” kata analis Citi sekaligus kepala riset komoditas Citi Amerika Utara Aakash Doshi.

Pada hari Jumat lalu, Goldman Sachs menyebut pasar emas sebagai “pasar bullish yang tak tergoyahkan” dan merevisi target harga logam kuning tersebut dari 2.300 dollar AS per ounce menjadi 2.700 per dollar AS pada akhir tahun.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenperin Bantah Kemendag soal Terbitkan 'Pertek' Lamban,: Paling Lama 5 Hari

Kemenperin Bantah Kemendag soal Terbitkan "Pertek" Lamban,: Paling Lama 5 Hari

Whats New
[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: 'Confirm' Disebabkan Internal 'Engine'

Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: "Confirm" Disebabkan Internal "Engine"

Whats New
Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com