Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Diprediksi Terus Mengkilap, Ini Faktor Pendorongnya

Kompas.com - 15/04/2024, 23:46 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga emas diprediksi terus mengkilap. Pemangkasan suku bunga menjadi katalisnya.

Founder Traderindo.com Wahyu Tribowo Laksono mengatakan, antisipasi perubahan kebijakan moneter Fed dari pengetatan menuju netral, bahkan antisipasi pelonggaran berupa cut rate di semester II menjadi pendorongnya.

Di sisi lain, inflasi turut menekan nilai mata uang sehingga berdampak pada kenaikan harga emas itu sendiri. "Apalagi didukung isu geopolitik," ujar Wahyu kepada Kontan.co.id, Senin (15/4/2024).

Baca juga: 900 Ribu Orang Diprediksi Naik KRL pada Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran

Berdasarkan data Trading Economics, pada Senin (15/4) pukul 20.30 WIB, harga emas spot berada di 2.353 dollar AS per ons troy, naik 0,42 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan, harganya menguat 0,64 persen dan sebulan terakhir telah melesat 9,01 persen.

Sejalan dengan kenaikan emas spot, prospek emas Antam turut menarik. Bahkan, Wahyu menilai emas Antam cenderung lebih menarik dibandingkan emas global.

Ia menjelaskan, jika dolar AS melemah maka emas Antam berpotensi naik seiring kenaikan emas global.

Baca juga: Cara Cek Saldo Flazz BCA lewat HP, Mudah dan Praktis

 

Namun, jika dolar AS menguat dan emas global melemah, maka emas Antam juga tetap bisa naik karena rupiah melemah dan emas Antam menjadi hedge rupiah terhadap dolar AS.

"Kecenderungannya, emas Antam selalu naik tiap tahunnya, bahkan biasa naik ke rekor baru per tahunnya," kata dia.

Meskipun memang, pasca lebaran ini akan mengalami koreksi. Hanya saja, ia menilai koreksi yang akan terjadi akan terbatas.

Wahyu pun memperkirakan untuk emas dunia harganya akan berkisar di 2.250-2.550 dollar AS per ons troy. Adapun untuk emas Antam diperkirakan pada semester II ini diperkirakan harganya di Rp 1,3 juta.

"Di akhir tahun di Rp 1,3 juta - Rp 1,4 juta, dengan titik tengah Rp 1,35 juta," imbuhnya. (Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi) 

Baca juga: RI Tak Impor Minyak dari Iran, tapi Ada Potensi Gangguan Rantai Pasok

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Menilik Potensi Kilau Emas Sebagai Safe Haven

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com