JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan konflik Iran dan Israel tak berpengaruh pada masuknya komoditas pangan yang rutin diimpor.
Adapun komoditas pangan yang paling sering diimpor oleh Indonesia adalah kedelai, bawang putih, hingga beras.
“Kalau pangan tidak berdampak secara langsung semisal bawang putih kan dari China terus pangan-pangan lain juga banyak yang enggak berasal dari wilayah konflik,” ujar Direktur Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan Bapanas Maino Dwi Hartono di Jakarta, Kamis (18/4/2024).
Baca juga: Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres
Salah satunya dengan aksi korporasi kesepakatan batas nilai tukar mata uang atau Hedging.
“Misal beras, sebelum beras masuk disepakati dulu di angka berapa, dollarnya di angka berapa biar sama-sama menguntungkan,” jelas Maino.
Sementara untuk komoditas lain seperti kedelai pemerintah bisa menambah opsi negara asal impor selain AS atau Kanada. Tercatat AS menjadi pemasok kedelai terbesar 1,95 juta ton sepanjang tahun 2023 dan disusul Kanada sebanyak 271.280 ton.
Baca juga: Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke
“Ini semua kita lakukan untuk memastikan ketersediaannya dulu yang utama,” kata dia.
Sebelumnya, serangan Iran ke Israel pada Sabtu (13/4/2024) sempat memicu kekhawatiran peningkatan ketegangan di kawasan Timur Tengah, yang dapat melambungkan harga minyak dunia.