Adapun KPR Non-Subsidi naik 11,2 persen secara tahunan menjadi Rp 98,8 triliun dari Rp 88,8 triliun di kuartal I-2023.
“Strategi kami membidik lebih banyak penyaluran KPR Non-Subsidi ke segmen menengah ke atas sudah mulai menunjukkan hasil. Untuk KPR dengan ticket size di atas Rp 750 juta, pertumbuhannya mencapai 176,6 persen yoy pada kuartal I-2024, dengan total penyaluran mencapai Rp 1,05 triliun, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 380 miliar,” papar Nixon.
Baca juga: Gaet Milenial dan Gen Z, BTN Tawarkan Promo Bunga KPR Murah hingga Juni 2024
Untuk menjaga profitabilitas, BTN mendorong penyaluran kredit bermargin tinggi, yakni Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kredit Ringan (KRING), dan Kredit Agunan Rumah (KAR).
Nixon menjelaskan, selama tiga bulan pertama tahun ini, pertumbuhannya tercatat cukup pesat. Penyaluran KUR BTN mencapai Rp 387 miliar, melonjak 78,1 persen secara tahuan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 217 miliar.
Penyaluran KRING juga bertumbuh 30,7 persen yoy menjadi Rp 572 miliar pada kuartal I-2024. Sementara itu, perseroan menyalurkan KAR sebesar Rp 525 miliar, meningkat 16,5 persen secara tahunan (yoy).
Di tengah pertumbuhan kredit, Nixon menerangkan, perseroan mencatat penurunan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross menjadi 3 persen pada kuartal I-2024, dari 3,5 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca juga: Gaet Milenial dan Gen Z, BTN Tawarkan Promo Bunga KPR Murah hingga Juni 2024