Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaatkan AI, BTN Maksimalkan Transformasi Digital untuk Layani Nasabah

Kompas.com - 22/05/2024, 18:25 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menerapkan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dengan memberdayakan teknologi Big Data dan Machine Learning secara komprehensif.

Perseroan juga menggunakan teknologi berbasis AI untuk mendorong pertumbuhan bisnis hingga manajemen risiko, seperti menjaga agar kolektabilitas nasabah tetap lancar selama menjadi nasabah BTN.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, perseroan juga mengembangkan segmentasi pelanggannya untuk menjangkau potensi pasar yang lebih luas.

Baca juga: Genjot KPR Non Subsidi, BTN Resmikan Sales Center KPR di 3 Kota

Ilustrasi Artificial IntelligenceSHUTTERSTOCK/NUTTAPONG PUNNA Ilustrasi Artificial Intelligence

"Dengan transformasi digital yang dilakukan, BTN berharap untuk menjadi lebih terhubung dengan pelanggan, menghadirkan layanan yang lebih personal, dan merangkul perubahan menuju dunia digital," ujar Nixon dalam keterangan tertulis, Rabu (22/5/2024).

Adapun penerapan AI menjadi salah satu perjalanan transformasi IT, khususnya Big Data, yang merupakan rangkaian strategi BTN menuju Advanced AI-Data Driven, yang juga disertai dengan pembaharuan dan implementasi teknologi terkini untuk ekosistem Big Data.

Beberapa pembaharuan dan implementasi teknologi terkini tersebut seperti membangun Data Warehouse, Data Lake, Master Data Management, penggunaan Cloud, dan lain sebagainya.

Direktur IT BTN Andi Nirwoto juga menambahkan implementasi AI ini bagian langkah strategis dalam mewujudkan visi BTN menjadi The Best Mortgage Bank in Southeast Asia.

Baca juga: Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Penerapan AI sudah dilakukan untuk menghasilkan berbagai business insight dan hyper segmentation yang mengelompokkan nasabah dalam grup yang spesifik dan presisi.

Dengan begitu, BTN dapat memberikan solusi finansial yang terpersonalisasi kepada nasabah sesuai dengan kebutuhannya.

 

Jumlah kantor bank di Indonesia kian menyusut pada awal tahun 2024.SHUTTERSTOCK/CREATIVE LAB Jumlah kantor bank di Indonesia kian menyusut pada awal tahun 2024.

“Lebih jauh lagi, penerapan AI yang sudah kami lakukan juga mampu meningkatkan loyalitas dan engagement dengan nasabah. Semua itu sejalan dengan komitmen BTN untuk senatiasa menjadi One Stop Mortgage Solution bagi nasabahnya,” ungkap Andi.

Beberapa bagian bisnis BTN yang menerapkan AI seperti penentuan segmentasi nasabah, kegiatan cross-sell dan up-sell produk simpanan, kredit, maupun investasi, aktivitas kampanye digital hingga program terkait retensi dan winback.

Baca juga: BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Dengan menggunakan AI, semua proses informasi, promosi, hingga penawaran produk bisa dijalankan dengan tepat sasaran dan sesuai dengan profil serta kebutuhan nasabah.

Selain mendorong pertumbuhan bisnis, BTN juga menggunakan AI untuk manajemen risiko perbankan seperti, Credit Scoring, Early Warning System, dan yang terbaru adalah Probability of Default yang berfungsi untuk menjaga kolektabilitas nasabah tetap lancar selama menjadi nassbah kredit BTN.

Dalam pelaksanaan model Probability of Default tersebut, BTN memanfaatkan Talkbot sebagai salah satu channel untuk berinteraksi dengan nasabahnya.

Penerapan AI tersebut telah memberikan dampak yang cukup signifikan untuk pertumbuhan bisnis BTN. Hal itu terefleksi dari pertumbuhan kredit di kuartal I 2024 yang tumbuh 14,8 persen menjadi Rp 344,24 triliun dibandingkan dengan Rp 288,74 triliun pada kuartal 2023.

Baca juga: BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Lalu, dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) BTN juga tumbuh 7,1 persen menjadi Rp 178,6 triliun dibandingkan dengan Rp 166,8 triliun pada kuartal I 2023.

Kemudian, rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) gross pada kuartal I 2024 turun menjadi 3 persen dibandingkan dengan 3,54 persen pada periode sama tahun sebelumnya.

Begitu juga dengan NPL net yang turun menjadi 1,38 persen dibandingkan dengan 1,46 persen pada periode sama tahun sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com