Sementara itu, kebijakan moneter juga diarahkan pada pro-stability, yaitu melalui kebijakan suku bunga yang preemptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam sasaran 2,5±1 persen pada 2024 dan 2025.
Keputusan RDG tanggal 21-22 Mei 2024, yang menetapkan untuk mempertahankan BI Rate sebesar 6,25 persen, menjadi kebijakan terbaik di tengah ketidakpastian global yang masih terjadi.
Meskipun BI Rate dinilai cukup tinggi, tetapi penyaluran kredit perbankan masih tetap tumbuh sebesar 13,09 persen (yoy) pada April 2024, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya Maret 2024 yang tumbuh 12,4 persen (yoy).
Adapun pertumbuhan kredit tersebut dipengaruhi oleh kredit pada 3 (tiga) sektor utama, yaitu industri, jasa dunia usaha, dan perdagangan.
Berbagai inisiatif dan inovasi juga terus dilakukan untuk mewujudkan ketahanan pangan dan stabilitas harga, yang salah satunya dilakukan melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Ada 7 program unggulan GNPIP, yaitu (1) dukungan pelaksanaan kegiatan operasi pasar/pasar murah/SPHP, (2) penguatan ketahanan pangan strategis, (3) perluasan Kerjasama Antar Daerah (KAD), (4) dukungan untuk subsidi ongkos angkut, (5) peningkatan pemanfaatan alsintan dan saprotan, (6) penguatan infrastruktur Teknologi, Informasi, Komunikasi (TIK) diantaranya neraca pangan daerah, serta (7) penguatan koordinasi dan komunikasi.
Tentunya kebijakan-kebijakan yang telah dilakukan, baik oleh Pemerintah maupun Bank Indonesia telah sangat baik dalam menjaga inflasi IHK agar berada di angka sasaran 2,5±1 persen pada 2024 dan 2025.
Namun demikian, dalam kaitannya dengan inflasi pangan, tentunya peningkatan dukungan pembiayaan pada sektor pertanian juga sangat diperlukan, mengingat share kredit pertanian terhadap total kredit yang masih cukup rendah (7,03 persen pada 2023).
Tentunya dengan ikhtiar bersama (Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Bank Indonesia), maka inflasi akan terjaga dalam angka sasaran, demi mewujudkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.